China ke Rusia: Berteman Selamanya, Tak Pernah Jadi Musuh

1 April 2025 18:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyampaikan keterangan pers saat melakukan pertemuan delegasi di Beijing, China, Kamis (27/3/2025). Foto: Stringer/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyampaikan keterangan pers saat melakukan pertemuan delegasi di Beijing, China, Kamis (27/3/2025). Foto: Stringer/AFP
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi mengatakan China dan Rusia adalah teman selamanya, tidak pernah bermusuhan. Pernyataan ini dia lontarkan sebagai bentuk eratnya hubungan kedua negara, termasuk menjalin kerja sama strategis yang lebih jauh antarkedua negara.
ADVERTISEMENT
"Kita teman selamanya, tidak pernah jadi musuh,” kata Wang dikutip dari Reuters, Selasa (1/4).
Kala itu Wang sedang dalam kunjungan tiga hari ke Moskow, untuk membicarakan hal strategis di tengah ketidakpastian gencatan senjata Rusia di Ukraina.
China dan Rusia sebelumnya menyatakan kemitraan strategis "tanpa batas" beberapa hari sebelum Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim puluhan ribu pasukan ke Ukraina pada Februari 2022 lalu.
Presiden China Xi Jinping telah bertemu Putin lebih dari 40 kali dalam satu dekade terakhir dan kedua pemimpin tersebut sepakat untuk memperdalam hubungan dan bekerja sama dalam isu-isu seperti Taiwan, Ukraina, dan saingan bersama Amerika Serikat.
Wang mengatakan kondisi global saat ini mewajibkan adanya kekuatan besar untuk untuk menstabilkan dunia. Jadi, dia menyambut gembira Rusia dan AS akan meningkatkan hubungan jika menyudahi perang di Ukraina. Apalagi Kremlin melaporkan Rusia dan AS sedang menyusun langkah agar Ukraina dan Rusia bisa berdamai.
ADVERTISEMENT
Sejak menjabat pada bulan Januari, Trump telah mengalihkan AS ke sikap yang lebih damai terhadap Rusia. Wang juga menolak gagasan bahwa Trump mencoba mendukung Rusia untuk melawan Negara Tirai Bambu itu.
"(Ini) bagus untuk menstabilkan keseimbangan kekuatan antara kekuatan utama dan menginspirasi optimisme dalam situasi internasional yang mengecewakan," terangnya.