Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
China Kirim Rangkaian Kereta Cepat, Begini Penampakan dan Rencana KCIC ke Depan
6 Agustus 2022 11:31 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Rangkaian electric multiple unit (EMU) atau kereta untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) mulai dikirim dari China ke Indonesia, Jumat (5/8). Dari total 11 rangkaian kereta cepat yang diproduksi, seluruhnya sudah selesai berikut satu kereta inspeksi.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC ), Dwiyana Slamet Riyadi, menyebutkan bahwa hal tersebut merupakan bukti bahwa proyek KCJB tepat waktu sesuai rencana.
Pasalnya, penggarapan proyek KJBC sudah mencapai 85 persen dan ada beberapa pekerjaan yang masih perlu dituntaskan seperti tunnel 2, pre-loading, track laying, dan penyelesaian stasiun.
"Penyelesaian manufaktur EMU dan CIT ini adalah bukti bahwa proyek ini berjalan sesuai rencana," ujar Dwiyana dalam acara Penyelesaian Manufaktur dan Pengiriman Perdana EMU Proyek KCJB secara virtual, Jumat (5/8).
Mengusung platform kereta cepat jenis Fuxing CR400AF, pelaksanaan proyek juga sudah disesuaikan dengan iklim dan rel di Indonesia. Tidak hanya itu, tampilan luar kereta cepat ini juga terinspirasi dari tekstur hewan langka kebanggaan Indonesia yakni, Komodo.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Wakil General Manager CRCC yang memproduksi kereta cepat untuk KCJB, Li Chongyang, menyambut baik atas telah diselesaikannya produksi dan mulainya tahap pengiriman. Menurutnya, proyek tersebut adalah bentuk simbolis di bawah dua kepemimpinan kepala negara yakni, Indonesia dan China.
"Kami akan sepenuhnya menunjukkan keunggulan kereta api cepat ini agar dapat memberikan yang terbaik kepada warga Indonesia untuk mendorong perekonomian," katanya.
Di sisi lain, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pada November 2022 nanti atau bertepatan dengan penyelenggaraan Presidensi G20, KCJB akan menjalani tes dinamis.
“Proyek ini merupakan wujud persahabatan Indonesia-Tiongkok yang selalu dibahas dalam pertemuan kedua negara. Untuk itu mari kita dukung proyek KCJB ini agar dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan,” ungkap Budi.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, KCJB mengadopsi teknologi tinggi yaitu Grade of Automation (GOA) Level 1, serta memiliki desain yang ramping sehingga dapat mendukung akselerasi atau kecepatan dari kereta tersebut yang bisa mencapai 350 km per jam.
Nantinya, KCJB akan melayani sebanyak 68 perjalanan setiap harinya dan berhenti di lima stasiun. “Waktu tempuh Jakarta – Bandung hanya membutuhkan waktu 36-45 menit. Sebelumnya membutuhkan kurang lebih 2,5 jam untuk sampai tujuan,” tandas Budi.