China Kurangi Investasi CATL di Baterai EV, BKPM Pastikan Proyek Tetap Berlanjut

23 April 2025 15:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CATL kenalkan baterai kendaraan listrik, Tianxing-B yang dirancang tahan 15 tahun atau 1,5 juta kilometer. Foto: CATL
zoom-in-whitePerbesar
CATL kenalkan baterai kendaraan listrik, Tianxing-B yang dirancang tahan 15 tahun atau 1,5 juta kilometer. Foto: CATL
ADVERTISEMENT
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)/Kementerian Investasi memastikan investasi Contemporary Amperex Technology Co Ltd. (CATL) dalam proyek baterai kendaraan listrik (electronic vehicle/EV) tetap berlanjut.
ADVERTISEMENT
Namun, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Nurul Ichwan menuturkan, ada penyesuaian kapasitas produksi dan nilai investasi yang digelontorkan oleh raksasa perusahaan asal China tersebut.
“Kemarin itu fase untuk menghitung ulang kembali, berdasarkan itu maka kemudian bagaimana hitungan-hitungannya. Nah, informasinya hitungannya ini menjanjikan juga, jadi kemungkinan besar proyek ini akan tetap berlangsung,” kata Ichwan di Kantor BKPM/Kementerian Investasi, Jakarta, Rabu (23/4).
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Nurul Ichwan di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu (23/4). Foto: Widya Islamiati/kumparan
Investasi ini merupakan Outward Direct Investment (ODI) yang direalisasikan sesuai dengan arahan pemerintah China. Menurut Ichwan, pemerintah China telah mengevaluasi usulan investasi CATL di Indonesia, sehingga terjadi penurunan investasi di proyek baterai EV.
“Oh ini belum sampai pada kapasitas sebesar itu, sehingga diberikan kapasitas yang di bawah itu. Nah karena yang tadinya di level tertentu diturunkan menjadi setengahnya, ini yang kemudian kan harus dihitung ulang kembali,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Dengan berkurangnya kapasitas produksi yang akan dibangun, maka nilai investasi yang harus digelontorkan pun akan turut menyusut. Ichwan menjelaskan, pemerintah juga tengah menghitung ulang tambahan investasi yang dibutuhkan dalam proyek ini.
“Nah berkurangnya ini kemudian dihadapkan pada skala ekonominya, hitungannya bagaimana? Karena nanti akan punya perhitungan berapa tahun dia bisa balik modal, berapa keuntungan yang bisa dia dapatkan sampai nanti catch up pada jumlah yang tertentu bahkan ada tambahan investasi lagi untuk meningkatkan kapasitasnya,” jelas Ichwan.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Indonesia Battery Corporation (IBC) Toto Nugroho menuturkan ada perbedaan jumlah realisasi investasi yang digelontorkan CATL.
Mulanya kesepakatan investasi CATL adalah sebesar USD 1,2 miliar dengan kapasitas 15 GWh menjadi sekitar 6,9 GWh atau investasi sebesar USD 417 juta dalam Outward Direct Investment (ODI) yang dikeluarkan oleh pemerintah China.
ADVERTISEMENT
“Nah tentunya ini suatu hal yang kita sedang bernegosiasi, berkomunikasi dengan mereka untuk mencari solusi terkait perbedaan jumlah investasi ini,” kata Toto dalam Rapat Kerja dengan Komisi XII di Kompleks Parlemen DPR RI, dikutip dari TV Parlemen, Selasa (18/2).