China Larang Seluruh PNS Pakai iPhone, Kenapa?

16 Desember 2023 19:11 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelanggan mengantre membeli ponsel iPhone 13 yang baru diluncurkan di toko Apple di Hangzhou, di provinsi Zhejiang timur China pada 24 September 2021. Foto: STR / AFP / China OUT
zoom-in-whitePerbesar
Pelanggan mengantre membeli ponsel iPhone 13 yang baru diluncurkan di toko Apple di Hangzhou, di provinsi Zhejiang timur China pada 24 September 2021. Foto: STR / AFP / China OUT
ADVERTISEMENT
Pemerintah China melarang para Pegawai Negeri Sipil (PNS) menggunakan produk iPhone dan perangkat asing lain di tempat kerja. Hal itu dilakukan guna mengurangi ketergantungan terhadap produk luar.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Sabtu (16/12) sejumlah sumber mengakui semakin banyak lembaga Tiongkok dan perusahaan meminta staf mereka untuk tidak membawa Apple (AAPL.O) iPhone dan perangkat asing lainnya.
"Selama lebih dari satu dekade, Tiongkok berupaya mengurangi ketergantungan pada teknologi asing, dengan meminta perusahaan-perusahaan yang berafiliasi dengan negara seperti bank untuk beralih ke perangkat lunak lokal dan mempromosikan manufaktur chip semikonduktor dalam negeri," tulis keterangan tersebut.
Beberapa perusahaan negara dan departemen pemerintah di delapan provinsi telah menginstruksikan karyawannya dalam satu atau dua bulan terakhir untuk mulai menjual merek lokal.
"Sayangnya, Apple tidak segera menanggapi pernyataan Reuters meminta komentar," ungkapnya.
Antrean iPhone X di Beijing, China. Foto: Damir Sagolj/Reuters
Pada bulan Desember, agensi kecil hingga perusahaan dari sejumlah provinsi termasuk Zhejiang, Shandong, Liaoning dan pusat Hebei, yang merupakan lokasi pabrik iPhone terbesar di dunia, mengeluarkan arahan lisan mereka sendiri, menurut laporan Bloomberg News.
ADVERTISEMENT
Reuters melaporkan pada bulan September bahwa staf di setidaknya tiga kementerian dan lembaga pemerintah diberi tahu untuk tidak menggunakan iPhone di tempat kerja.
Saham Apple sedikit turun menjadi USD 196,50 dalam perdagangan Jumat (15/12).