China Lockdown, Rata-rata Harga Minyak Mentah RI Turun Jadi USD 87,50/Barel

1 Desember 2022 18:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kilang minyak Foto: Reuters/Todd Korol
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kilang minyak Foto: Reuters/Todd Korol
ADVERTISEMENT
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan rata-rata harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) selama November 2022 turun tipis sebesar USD 1,60 per barel dari bulan sebelumnya, menjadi USD 87,50.
ADVERTISEMENT
Penetapan ICP November ini tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 174.K/MG.03/DJM/2022 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan November 2022, tanggal 1 Desember 2022.
“Harga rata-rata minyak mentah Indonesia untuk bulan November 2022 ditetapkan sebesar USD 87,50 per barel,” bunyi diktum keempat Kepmen tersebut, dikutip Kamis (1/12).
Executive Summary (Exsum) Tim Harga Minyak Mentah Indonesia memaparkan beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional, yaitu sinyal bank sentral AS Federal Reserve untuk menaikkan tingkat suku bunga sebagai upaya untuk mengatasi inflasi.
Hal ini menyebabkan peningkatan nilai tukar dolar AS dan menurunkan minat investor pada pasar komoditas. Selain itu, peningkatan kasus COVID-19 di China, tertinggi sejak Maret 2020, membuat Pemerintah China mengetatkan aktivitas sosial dan menghasilkan aksi demonstrasi yang memprotes kebijakan zero covid Presiden Xi Jinping.
ADVERTISEMENT
"Kondisi ini menyebabkan kekhawatiran pasar akan penurunan aktivitas ekonomi dan industri serta penurunan konsumsi minyak mentah di negara konsumen minyak mentah terbesar dunia,” tulis exsum tersebut.
Adapun terkait kondisi permintaan minyak mentah dunia, berdasarkan laporan OPEC bulan November 2022, terdapat revisi penurunan proyeksi permintaan minyak mentah dunia untuk tahun 2022 sebesar 100 ribu barel per hari menjadi 99,57 juta barel per hari dibandingkan proyeksi pada bulan sebelumnya.
Kemudian, IHS Markit dalam Laporan bulan November 2022, terdapat revisi penurunan proyeksi permintaan minyak mentah dunia untuk tahun 2022 sebesar 200 ribu bph menjadi 99.4 juta barel per hari dibandingkan proyeksi pada bulan sebelumnya.
Sementara terkait pasokan minyak mentah dunia, OPEC menyebutkan pasokan minyak mentah non-OPEC pada tahun 2022 diproyeksikan meningkat sebesar 1,90 juta barel per hari menjadi 65,58 juta barel per hari dibandingkan tahun 2021.
ADVERTISEMENT
Faktor lainnya, berdasarkan Laporan Mingguan EIA (Energy Information Administration AS), terdapat peningkatan stok, terutama stok produk minyak Amerika Serikat pada bulan November 2022, seperti gasoline naik sebesar 7,2 juta barel menjadi 213,8 juta barel dibandingkan bulan sebelumnya.
Selanjutnya, OPEC juga mencatat terdapat penurunan tingkat pengolahan kilang global sebesar 960 ribu barel per hari sebagai akibat dari puncak masa pemeliharaan kilang.
Sedangkan untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh peningkatan kuota ekspor produk minyak China yang mengindikasikan surplus pada stok minyak mentah akibat melemahnya permintaan minyak mentah di negara tersebut.

Berikut perkembangan harga minyak utama:

- Dated Brent turun USD 1,66 per barel, menjadi USD 91,67 per barel.
ADVERTISEMENT
- WTI (Nymex) turun USD 2,64 per barel, menjadi USD 84,39 per barel.
- Brent (ICE) turun USD 2,74 per barel, menjadi USD 90,85 per barel.
- Basket OPEC turun USD 3,57 per barel, menjadi USD 90,05 per barel.