China Minta AS Setop Ancam Tarif Tinggi, Dorong Negosiasi Lanjutan

12 Oktober 2025 13:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
China Minta AS Setop Ancam Tarif Tinggi, Dorong Negosiasi Lanjutan
China minta AS setop ancam tarif tinggi, buka pintu untuk negosiasi lanjutan.
kumparanBISNIS
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) bertemu dengan Presiden China Xi Jinping (kanan) pada pertemuan bilateral di KTT G20 di Osaka, Jepang. Foto: REUTERS / Kevin Lamarque
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) bertemu dengan Presiden China Xi Jinping (kanan) pada pertemuan bilateral di KTT G20 di Osaka, Jepang. Foto: REUTERS / Kevin Lamarque
ADVERTISEMENT
Pemerintah China meminta Amerika Serikat (AS) untuk menghentikan ancaman tarif yang lebih tinggi terhadap produk-produk asal China ke AS. Selain itu, China juga mendorong agar negosiasi dapat dilanjutkan untuk mencapai kesepakatan dagang.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump di hari Jumat (10/10) waktu setempat mengumumkan tarif tambahan sebesar 100 persen untuk seluruh ekspor China ke AS. Pengumuman itu terjadi beberapa jam setelah ia mengancam akan membatalkan pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping.
Dikutip dari Bloomberg, Minggu (12/10), China juga melakukan beberapa langkah balasan yang disebut Kementerian Perdagangan China sebagai tindakan defensif.
“Mengancam dengan tarif tinggi setiap saat bukanlah cara yang tepat untuk berhubungan dengan China. China mendesak AS segera memperbaiki tindakan-tindakan kelirunya,” kata Kementerian Perdagangan China.
Sebelumnya, China telah menetapkan biaya pelabuhan baru untuk kapal AS, memulai penyelidikan antimonopoli terhadap Qualcomm Inc dan memberlakukan pembatasan besar-besaran pada ekspor logam tanah jarang serta bahan penting lainnya.
ADVERTISEMENT
Terkait pembatasan ekspor logam tanah jarang oleh China yang diumumkan pekan lalu, China menjelaskan alasan dari langkah tersebut adalah keamanan nasional.
Kementerian Perdagangan China juga menegaskan bahwa kebijakan tersebut bukan larangan ekspor total sehingga permohonan izin yang memenuhi syarat akan tetap disetujui. Sebelum kebijakan ini diberlakukan, China juga telah memberi informasi kepada negara tujuan ekspor terkait.
Selain itu, China juga mengatakan telah memiliki penilaian terhadap dampak kebijakan tersebut terhadap industri dan rantai pasok global secara menyeluruh. Hasilnya, China yakin bahwa dampak dari kebijakan tersebut akan sangat terbatas. China juga siap untuk melakukan dialog bersama negara lain terkait stabulitas rantai pasok industri global.
Terkait biaya pelabuhan baru untuk kapal AS yang ditetapkan China, sebelumnya Kementerian Transportasi China menyatakan bahwa kapal berbendera AS yang berlabuh di pelabuhan China dikenakan biaya sebesar 400 yuan atau USD 56,13 per metrik ton bersih. Tarif itu akan naik menjadi 640 yuan (USD 89,81) mulai 17 April 2026, kemudian 880 yuan (USD 123,52) mulai 17 April 2027, dan 1.120 yuan (USD 157,16) per tonase bersih mulai 17 April 2028.
ADVERTISEMENT