China Targetkan Pertumbuhan Ekonomi Capai 5 Persen di 2023

5 Maret 2023 18:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pekerja menggunakan masker menyelesaikan produksi kaus kaki di pabrik daerah Deqing Huzhou, Zhejiang, China. Foto: China Daily / via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pekerja menggunakan masker menyelesaikan produksi kaus kaki di pabrik daerah Deqing Huzhou, Zhejiang, China. Foto: China Daily / via REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah China membuat target baru terkait pertumbuhan ekonomi di 2023. Rencana tersebut diambil menyusul pelonggaran kebijakan COVID-19.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, Minggu (5/3), Perdana Menteri Li Keqiang mengungkapkan target ekonomi China tumbuh 5 persen dengan defisit 3 persen di 2023.
"Target tersebut bertujuan untuk menciptakan sekitar 12 juta pekerjaan perkotaan tahun ini, naik dari target tahun lalu mencapai 11 juta," kata Li Keqiang dalam pembukaan pertemuan tahunan parlemen.
Pada 2022, ekonomi China hanya mampu tumbuh 3 persen. Angka tersebut jauh dari target pemerintah di tahun lalu yaitu sekitar 5,5 persen.
"Kami akan memprioritaskan pemulihan dan ekspansi konsumsi," terang Li Keqiang.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut Amerika Serikat, China, dan Eropa tidak akan masuk jurang resesi. Namun, akan mengalami soft landing alias ekonomi tidak akan naik atau turun secara tajam.
ADVERTISEMENT
“Saya tanya Janet Yellen (Menkeu AS), dikatakan soft landing itu kemungkinan bisa dicapai. Artinya inflasi bisa turun tanpa menyebabkan resesi,” kata Sri Mulyani dalam Ekonomi Outlook 2023, Selasa (28/2).
Hal tersebut ditopang oleh kondisi ekonomi riil Amerika yang melonjak tinggi di tengah naiknya suku bunga The Fed. Ini tentu memberikan harapan bahwa ekonomi dunia akan membaik.
Kemudian, China juga akan jauh dari resesi. Mengingat, pembukaan lockdown memberikan dampak yang positif dan akan terlihat di kuartal II nanti.
"Eropa pun waktu saya ketemu sama teman-teman Menteri Keuangan Spanyol dan dia mengatakan economy is very bullish sekarang ini, jauh lebih baik," terang Sri Mulyani.
Sri Mulyani menilai secara keseluruhan ekonomi Eropa cukup resilience meski dihantam lonjakan harga minyak yang sempat naik lima kali lipat.
ADVERTISEMENT
"Jadi ini memberikan harapan kalau Amerika, Eropa, dan China baik, India tetap tumbuh bagus. Ekonomi akan relatif baik pada 2023 dibandingkan prediksi resesi dunia,” tutur Sri Mulyani.