China Tertarik Investasi Proyek Jembatan Batam - Bintan

3 Agustus 2017 7:47 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jembatan Batam - Bintan (Foto: Dok. BP Batam)
zoom-in-whitePerbesar
Jembatan Batam - Bintan (Foto: Dok. BP Batam)
ADVERTISEMENT
Proyek jembatan sepanjang 7 km yang menguhubungkan Pulau Batam dan Pulau Bintan di Kepulauan Riau, kembali dihidupkan oleh pemerintah, setelah sempat mangkrak sejak 2009.
ADVERTISEMENT
Jembatan Batam - Bintan yang nilai investasinya sekitar 350 juta dolar AS (Rp 4,6 triliun) ini adalah bagian dari proyek infrastruktur yang dicanangkan Presiden Joko Widodo untuk menggenjot konektivitas di Kepulauan Riau.
Jembatan ini akan menghubungkan Batam - Pulau Tanjung Sauh - Pulau Bau - Bintan. Bintan sendiri adalah pulau yang terkenal dengan pariwisata di mana terdapat Kota Tanjung Pinang, ibu kota Kepulauan Riau (Kepri).
Ilustrasi Jembatan (Foto: Picjumbo)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Jembatan (Foto: Picjumbo)
Menurut Gubernur Kepri, Nurdin Basirun, sejumlah investor asing sudah menyatakan minatnya untuk berpartisipasi dalam proyek ini.
"Salah satu investor yang sudah mengirimkan proposal kepada kami adalah China Power Investment Corp. Bnayak investor yang sudah menawarkan kerja sama, dan kami tengah melakukan evaluasi, terutama mengenai periode break-even (balik modal)," kata Nurdin dikutip dari The Strait Times, Kamis (3/8).
ADVERTISEMENT
Untuk diketahui, Jembatan Batam-Bintan pertama kali diinisiasi oleh Batam Industrial Development Authority (BIDA) pada 2005. Sebuah perusahaan Korea sempat tertarik berinvestasi pada proyek ini setelah melakukan studi kelayakan pada 2012, namun proyek ini mangkrak tanpa diketahui alasannya.
Adapun Batam memiliki jumlah populasi mencapai 1,2 juta orang, yang terkenal dengan industri alat berat dan perdagangan elektronik. Sementara populasi di Bintan mencapai 400.000 jiwa. Jembatan Batam - Bintan ini, selain untuk menggenjot ekonomi Kepri, diharapkan juga dapat memacu pariwisata.