Ciputra Garap Investasi Proyek Reklamasi CPI Makassar Tahap I Senilai Rp 3,5 T

15 Januari 2023 19:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Delft Apartement yang dibangun Ciputra di proyek reklamasi Center Point of Indonesia (CPI), Makassar, Sulawesi Selatan. Foto: Dok. Ciputra Development
zoom-in-whitePerbesar
Delft Apartement yang dibangun Ciputra di proyek reklamasi Center Point of Indonesia (CPI), Makassar, Sulawesi Selatan. Foto: Dok. Ciputra Development
ADVERTISEMENT
Emiten properti PT Ciputra Development Tbk (CTRA) sedang menyelesaikan investasi di proyek reklamasi Center Point of Indonesia (CPI) di Makassar senilai Rp 3,5 triliun.
ADVERTISEMENT
DIrektur Ciputra Development Harun Hajadi mengatakan, CPI adalah proyek reklamasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) yang dilelang kepada investor untuk direalisasikan.
"Kami Ciputra join dengan PT Yasmin Bumi Asti yang memenangkan tender tersebut. Syarat reklamasi adalah dari total 150 hektar, 50 hektar harus diserahkan kepada Pemprov, sisanya dapat dikelola oleh investor," kata Harun kepada kumparan, Minggu (15/1).
Harun menyampaikan Ciputra telah menyelesaikan 100 hektar tahap pertama, di mana 50 hektar harus diserahkan kepada Pemprov dan 50 hektar untuk investor. Sedangkan 50 hektar berikutnya akan diselesaikan pada tahap 2 nanti.
Delft Apartement yang dibangun di proyek reklamasi Center Point of Indonesia (CPI), Makassar, Sulawesi Selatan. Foto: Dok. Ciputra Development
"Proyek reklamasi akan selesai, setelah tahap kedua selesai nanti. Dalam masterplan-nya demikian, nanti kita akan kembangkan sesuai dengan pasar yang berkembang," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Harun memastikan apartemen yang dibangun di proyek reklamasi tersebut hampir selesai, yang bernama Delft Apartment. Apartemen itu juga sudah terjual habis.
Selain apartemen, Ciputra Development juga membangun perumahan dan pusat komersial ruko yang sudah hampir selesai. Sedangkan desain pembangunan mal sedang diubah.
"Karena desain awal 4 tahun yang lalu, keadaan sudah berubah karena COVID-19, maka harus didesain ulang. Perkantoran menurut saya akan tergantung dari pasar di Makassar," katanya.