Citi Indonesia Raup Laba Bersih Rp 665,9 Miliar per Kuartal I 2024, Naik 17%

22 Mei 2024 19:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Citibank. Foto: DW labs Incorporated/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Citibank. Foto: DW labs Incorporated/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Citi Indonesia berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 665,9 miliar pada kuartal pertama tahun 2024. Nilai tersebut meningkat 17 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
"Citi Indonesia terus menunjukkan kinerja yang kuat dengan mempertahankan peningkatan pada laba bersih sebesar Rp 665,9 miliar, di tengah ketidakpastian ekonomi global yang dipicu oleh ketegangan geopolitik dan volatilitas pasar," kata CEO Citi Indonesia Batara Sianturi dalam keterangan resmi, Rabu (22/5).
Batara mengatakan, pertumbuhan laba bersih ini didorong oleh peningkatan pendapatan operasional lainnya dan membaiknya biaya operasional, yang merupakan hasil dari efisiensi dalam pengelolaan aktivitas perbankan.
"Sebagaimana tercermin pada membaiknya Cost to Income Ratio (CIR) yang membaik menjadi 38,8 persen dari 62,9 persen di tahun sebelumnya," ujarnya.
Batara menjelaskan, peningkatan laba bersih ini memberikan kontribusi pada peningkatan Return on Asset (ROA) menjadi 3,9 persen dari sebelumnya 2,9 persen di tahun 2023 dan peningkatan Return on Equity (ROE) menjadi 13,8 persen dari 13,7 persen.
ADVERTISEMENT
Sementara Rasio Liquidity Coverage (LCR) dan Rasio Net Stable Funding (NSFR) Citi Indonesia tetap kuat di level 275 persen dan 141 persen, di atas ketentuan minimum.
CEO Citibank N.A., Indonesia Batara. Foto: Dok. Citibank
"Citi Indonesia memiliki modal yang kuat dengan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal (KPMM) sebesar 39,6 persen, meningkat dari 30 persen di tahun sebelumnya," kata Batara.
Dari sisi penyaluran kredit, dalam periode tiga bulan pertama 2024 mencapai Rp 31,5 triliun. Sementara, Dana Pihak Ketiga (DPK) Citi Indonesia tercatat sebesar Rp 58,08 triliun. Sedangkan beban operasional Citi Indonesia justru menurun secara tahunan, yaitu senilai Rp 460,5 miliar Maret 2023 kemudian menjadi Rp 77,48 miliar.
Rasio kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) Net Citi Indonesia tercatat 0 persen, turun dari periode Maret 2023 yang masih di level 0,07 persen. Sedangkan Loan to Deposit Ratio (LDR) tercatat sebesar 50,73 persen. LDR tersebut pun semakin longgar dari Maret 2023 yang masih di level 51,82 persen.
ADVERTISEMENT
Pada tiga bulan pertama 2024, Citi terlibat dalam beberapa transaksi penting, termasuk transaksi obligasi senior RegS sebesar USD 500 juta selama 5 tahun untuk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Citi bertindak sebagai Joint Lead Manager dalam transaksi ini.
Barata menyatakan, Citi Indonesia menjadi salah satu bank pertama yang ditunjuk oleh Bank Indonesia untuk memfasilitasi Devisa Hasil Ekspor (DHE), serta memfasilitasi transaksi ekspor impor secara end-to-end dan proses cross-selling, terutama bagi nasabah multinasional Citi.
"Adapun aliran dana DHE meningkat sebesar 35 persen di triwulan pertama 2024. Untuk mendukung regulasi baru ini, Citi mengembangkan solusi yang lebih baik yang memudahkan klien dalam mengelola dana mereka dan mematuhi peraturan yang berlaku," katanya.
ADVERTISEMENT