Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Citibank Indonesia Raup Laba Bersih Rp 569 M di Kuartal I 2023, Naik, 52 Persen
15 Mei 2023 14:31 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Peningkatan ini terutama disebabkan naiknya Pendapatan Bunga Bersih di lini bisnis Institutional Banking. Total Aset Citi Indonesia meningkat 14,4 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp 101,7 triliun, ditopang kenaikan dana pihak ketiga yang tumbuh 14 persen.
CEO Citibank Indonesia, Batara Sianturi, memaparkan Rasio Kecukupan Likuiditas (LCR) dan Rasio Pendanaan Stabil Bersih (NSFR) Citi Indonesia tetap kuat di 342 persen dan 153 persen, di atas ketentuan minimum.
"Citi Indonesia juga memiliki modal yang kuat dengan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebesar 30 persen. Rasio Non-Performing Loan (NPL) gross tercatat turun dari 3 persen menjadi 2,8 persen di kuartal pertama 2023," kata Batara pada konferensi pers di Alila Hotel, Jakarta, Senin (15/5).
ADVERTISEMENT
Batara memastikan kecukupan pencadangan kerugian penurunan nilai kredit yang memadai melalui rasio net NPL yang turun dari 0,26 persen menjadi 0,07 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Kami yakin bahwa kualitas portofolio kredit tetap dalam kondisi baik melalui penerapan asas kehati hatian dalam manajemen risiko, terutama dalam menghadapi perekonomian yang menantang saat ini," ujar Batara.
CEO Citibank itu juga optimistis perekonomian Indonesia tetap berdaya tahan menghadapi kondisi perekonomian global yang menantang. Hal itu dinilai akan berimbas positif pada kinerja Citi Indonesia tahun ini.
"Laba bersih kami meningkat 52 persen diiringi dengan pertumbuhan aset sebesar 14,4 persen karena peningkatan momentum bisnis," katanya.
Kredit Institusional Group Citibank Indonesia Naik 2,5 Persen
ADVERTISEMENT
Pada kuartal pertama 2023, jumlah kredit Institutional Group Citi mencatatkan pertumbuhan sebesar 2,5 persen. Salah satu faktor penunjang peningkatan ini adalah transaksi-transaksi vital seperti penerbitan obligasi senilai USD 300 juta dengan tenor tiga tahun untuk Bank Mandiri, serta penunjukan sebagai salah satu Koordinator Global untuk IPO PT Trimegah Bangun Persada Tbk atau Harita Nickel, di mana ini menjadi transaksi IPO terbesar di industri logam dan pertambangan di Asia sejak Maret 2011.
"Selain itu, Citi Indonesia juga meluncurkan Program Pembiayaan Distribusi senilai USD 30 Juta atau Rp 465 miliar dengan PT Syngenta Indonesia. Ini menjadi program Pembiayaan Distribusi pertama Citi di wilayah Asia Tenggara dan mengukuhkan rekam jejak Citi dalam menyediakan solusi keuangan yang inovatif bagi klien," kata Batara.
ADVERTISEMENT
Global Subsidiaries Group juga membukukan pertumbuhan baik sebesar 19 persen di kuartal I tahun 2023 di tengah kondisi pasar yang menantang. Hal ini tercapai melalui beragam inisiatif, termasuk koridor Asia-ke-Asia dari klien Asia Citi yang berinvestasi di Indonesia, meningkat 28 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Selain itu, Citi Commercial Bank membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 21 persen sepanjang kuartal pertama 2023. Pertumbuhan tersebut terutama berasal dari klien-klien multinasional dan solusi manajemen kas. Pertumbuhan ini menjadi bukti kerangka bisnis yang kuat yang telah dibangun selama bertahun-tahun.
"Bisnis Treasury and Trade Solutions (TTS) kami juga mencatatkan pertumbuhan yang signifikan di kuartal pertama tahun ini. Volume pembayaran meningkat 24 persen untuk mata uang lokal dan asing, dengan total simpanan dana pihak ketiga meningkat 25 persen dan 15 persen di current account," jelas Batara.
ADVERTISEMENT
"Meningkatnya jumlah pemasok dan transaksi dari klien besar yang didukung oleh platform digital untuk memudahkan proses transaksi antara pemasok dan pembeli juga mendorong pertumbuhan aset pembiayaan rantai pasok (Supply Chain Financing) sebesar 20 persen dengan omzet tahunan mencapai lebih dari USD 1 miliar," imbuhnya.
Dari sisi bisnis Retail Banking, Citi Indonesia juga berhasil mempertahankan pertumbuhan transaksi perbankan digital. Transaksi digital untuk produk investasi tumbuh 3 persen pada kuartal pertama 2023. Di periode yang sama, penggunaan digital untuk produk pinjaman meningkat 2 persen dengan pertumbuhan penjualan mencapai 8 persen.
"Citibank juga menjadi salah satu mitra distribusi SR018 yang diluncurkan pemerintah Indonesia pada bulan Maret 2023 dengan total penjualan lebih dari Rp 200 miliar," tutur Batara.
ADVERTISEMENT
Citi juga telah menandatangani perjanjian Jual dan Beli Aset dan Liabilitas bisnis consumer banking dengan UOB. Proses akuisisi ini ditargetkan akan selesai pada semester II tahun 2023. Transaksi penjualan ini mencakup bisnis retail banking dan kartu kredit namun tidak termasukisnis institutional banking.
"Hingga saat itu tiba, semua produk dan layanan yang ditawarkan kepada nasabah kami tetap sama. Kegiatan operasional kami, termasuk seluruh kantor cabang, call center dan karyawan tetap berjalan normal," kata Batara.