Citibank Indonesia Raup Laba Bersih Rp 750 M di Semester I 2022, Naik 63 Persen

11 Agustus 2022 15:26 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chief Executive Officer (CEO) Citi Indonesia, Batara Sianturi. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Chief Executive Officer (CEO) Citi Indonesia, Batara Sianturi. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Citibank Indonesia (Citi Indonesia) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 750 miliar di semester I 2022 atau meningkat 63 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Peningkatan itu disebabkan salah satunya oleh lebih rendahnya biaya cadangan penurunan nilai kredit di lini Institutional Banking.
ADVERTISEMENT
Portofolio kredit Citibank Indonesia di semester I 2022 meningkat 9,8 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 43,7 triliun. Kontribusi utama pertumbuhan portofolio kredit berasal dari lini bisnis Institutional Banking terutama pada sektor industri manufaktur serta perantara keuangan.
Pertumbuhan portofolio kredit Citibank Indonesia ditunjang oleh tingkat kualitas dana pihak ketiga berkelanjutan yang tumbuh sebesar 11,1 persen yang memungkinkan Bank untuk mencatatkan loan to deposit ratio (LDR) yang sehat sebesar 64 persen. Selain likuid, Citibank Indonesia juga memiliki tingkat kecukupan modal yang sangat baik dengan capital adequacy ratio (CAR) sebesar 26 persen.
Citibank Indonesia mencatatkan penurunan gross non-performing loan (NPL) dari 3,61 persen menjadi 2,86 persen dari periode yang sama tahun lalu. Hal ini mencerminkan peningkatan kualitas aset.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Perseroan percaya bahwa kualitas portofolio kredit mereka tetap dalam kondisi baik, karena menerapkan prinsip kehati-hatian dalam manajemen risiko untuk mengatasi dampak dari pandemi.
Tidak hanya itu, Citibank Indonesia memastikan kecukupan pencadangan kerugian kredit di mana dengan menjaga rasio Net NPL tetap rendah sebesar 0,26 persen.
Ceo Citibank Indonesia, Batara Sianturi, memastikan pihaknya berkomitmen memberikan kinerja keuangan yang kuat pada semester I 2022 di tengah lingkungan pasar global yang bergejolak.
"Indonesia tetap menjadi pasar utama bagi Citi dan kami akan terus mendukung klien kami untuk mempercepat pemulihan dan pertumbuhan ekonomi negara," ujar Batara dalam acara konferensi pers Citibank Indonesia di The Langham Jakarta, Kamis (11/8).
Pada lini Institutional Cliente Group, Citibank Indonesia terus menyediakan layanan dan solusi end-to-end kepada para klien perusahaan lokal, multinasional, lembaga keuangan dan sektor publik.
ADVERTISEMENT

Kredit Institutional Group Citibank Indonesia Naik 13 Persen

Pada kuartal II 2022, jumlah kredit Institutional Group berhasil tumbuh sebesar Rp 4,1 triliun atau 13 persen dibandingkan tahun sebelumnya atau yoy. Pertumbuhan itu didorong dari kredit di lini Banking, Capital Markets and Advisory (BCMA) serta lini commercial.
Global Subsidiaries Group juga membukukan pertumbuhan double digit di semester I 2022 dan peningkatan pangsa pasar pada segmen MNC di tengah kondisi pasar yang menantang. Hal ini tercapai melalui beragam inisiatif, termasuk Asia-ke-Asia yang meningkat 14 persen sampai akhir kuartal II 2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Konferensi Pers Economic Outlook & Pemaparan Kinerja Keuangan Citi Indonesia Kuartal II-2022 di The Langham Jakarta, Kamis (11/8/2022). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
Sejalan dengan inisiatif digital di bisnis Treasury and Trade Solutions, Citi Indonesia melihat pertumbuhan yang pesat dalam hal penggunaan dan jumlah transaksi di platform perbankan korporat berbasis web, CitiDirect. Selanjutnya, hampir semua transaksi pengiriman dana 99 persen sudah dilakukan melalui platform elektronik, sehingga jumlah transaksi yang mencakup pemindahan dana di dalam dan luar negeri meningkat sebesar 54 persen secara yoy.
ADVERTISEMENT
Pembukaan rekening juga sudah dilakukan secara elektronik sehingga mempercepat proses penerimaan nasabah. Peningkatan aset pembiayaan rantai pasok atau supply chain financing yang tumbuh sebesar 28 persen didukung oleh adanya platform digital untuk memudahkan transaksi antara pemasok dan pembeli.
Selain itu, Citi Commercial Bank membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 24 persen selama kuartal II 2022 dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Masih terdapatnya pertumbuhan kredit diikuti dengan manajemen kas yang lebih variatif ikut menyumbang pertumbuhan pendapatan tersebut.
"Beberapa segmen nasabah tetap menjadi motor pertumbuhan sebagaimana yang terjadi dalam beberapa tahun belakangan ini," kata Batara.
Dari sisi bisnis Retail Banking, Citi Indonesia bangga dapat berpartisipasi dalam peluncuran Obligasi Syariah Negara Republik Indonesia berdenominasi USD, yaitu INDOIS27NEW dan INDOIS32 pada bulan Juni 2022 untuk semakin melengkapi rangkaian produk yang ditawarkan oleh Citi.
ADVERTISEMENT
Menurut Batara, adanya volatilitas yang terjadi di pasar global membuat Citi selalu merekomendasikan para nasabah untuk melakukan diversifikasi portofolio agar investor siap untuk menghadapi semua siklus investasi. Dalam bisnis Kartu Kredit, Citi telah mencapai pemulihan penjualan dan penerbitan kartu kredit ke tingkat pra-pandemi.
Di sisi lain, Citi Indonesia juga berhasil meningkatkan transaksi investasi digitalnya di sepanjang tahun 2022 dengan perkembangan sebesar 181 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Ini merupakan salah satu peran penting dalam mendukung pertumbuhan bisnis wealth management di tengah pandemi COVID-19.
Mengenai kemajuan proses penjualan consumer banking Citi kepada UOB Group, Batara menyatakan bahwa Citi telah menandatangani perjanjian Jual Beli Aset dan Kewajiban dengan UOB sebagai pembeli waralaba perbankan konsumer yang sukses untuk memastikan transisi yang mulus bagi pelanggan, karyawan, dan mitra.
ADVERTISEMENT
"Hingga selesainya akuisisi, semua produk dan layanan yang ditawarkan kepada nasabah consumer banking kami tetap sama. Kegiatan operasional kami, termasuk seluruh kantor cabang, call center dan karyawan akan tetap berjalan normal," ungkap Batara.
Kendati demikian, transaksi penjualan ini mencakup bisnis retail banking dan kartu kredit, tetapi tidak termasuk bisnis institutional banking di mana Citi akan tetap berkomitmen dan fokus melayani para klien institusional baik secara lokal, regional, maupun global.