Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
CLSA Sekuritas Rekomendasikan Beli Saham GoTo, Ini Target Harganya!
25 Agustus 2022 16:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
Pada perdagangan pekan lalu tepatnya 15-19 Agustus 2022, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) tercatat menjadi top gainer untuk pertama kalinya dengan kenaikan saham 14,38 persen berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI).
PT CLSA Sekuritas pun merekomendasikan saham GoTo dari semula tahan (hold) menjadi beli (buy), dengan target harga di Rp 425. Ya, menjelang pengumuman kinerja kuartal II 2022 GoTo, CLSA memprediksi bahwa pertumbuhan nilai transaksi bruto (gross transaction value/GTV) dan pendapatan bruto GoTo akan melampaui kompetitor.
“Kami mempertahankan perkiraan kami dan target price berbasis discounted cash flow (DCF) sebesar Rp 425 untuk GoTo, tapi kami juga menaikkan rekomendasi menjadi beli setelah harga sahamnya melemah baru-baru ini. Kami mengakui penilaian premium atas GoTo dan masih banyak yang harus dibuktikan, tapi kami telah melihat bukti peningkatan dalam monetisasi dan kualitas layanannya,” tulis analis CLSA Norman Choong dan Aimee Garibaldi dalam risetnya per 17 Agustus 2022.
Peningkatan GTV terjadi berkat cross selling dan integrasi ekosistem yang berjalan optimal. Sementara itu, take-rate (komisi transaksi yang diperoleh) GoTo masih lebih rendah dibanding kompetitor sehingga ruang pertumbuhan masih lebih besar.
CLSA juga memprediksi bahwa GTV dan pendapatan GoTo akan berada di kisaran atas dari quarterly guidance yang manajemen pernah janjikan serta kerugian EBITDA (earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization) akan menurun secara signifikan.
CLSA mengungkapkan, GoTo telah melakukan eksekusi yang tepat, membuat kemajuan yang berarti menuju profitabilitas sambil tetap mempertahankan kepemimpinan pasar. Menurut perhitungan CLSA, kenaikan gross take-rate 10bps mungkin akan berdampak ke sekitar 10 persen pertumbuhan tahunan pendapatan bersih GoTo dibandingkan tahun 2021.
Tak hanya itu, CLSA juga membuat perhitungan dengan asumsi volume dan jumlah transaksi yang konstan, setiap penambahan 1.000 rupiah akan meningkatkan pendapatan GoTo sebanyak 30 persen dari pendapatan di FY 2021.
Bagi CLSA, pandangan ini berdasarkan bukti nyata dari perbaikan monetisasi dan kualitas layanan GoTo, serta perpindahan fokus dari pertumbuhan yang dilandasi oleh subsidi ke strategi cross-selling antar platform. Seperti adanya peningkatan volume transaksi karena peluncuran GoPay coins di seluruh platform GoTo dan kehadiran GoFood di Tokopedia.
Ke depannya, CLSA menilai bahwa penetrasi transaksi online dibandingkan penjualan ritel offline masih berkisar 12 persen sehingga potensi pertumbuhan GoTo masih sangat besar. Mereka percaya bahwa GoTo mempunyai strategi yang tepat untuk menangkap peluang pasar tersebut terlepas dari tantangan yang melanda industri teknologi global saat ini.
Selain analis CLSA, sejumlah analis lain juga mengapresiasi inovasi GoTo di bisnis financial seperti integrasi Jago Gobiz menjadi pintu masuk pembiayaan ke mitra Go Food serta kehadiran Fitur GoPayLater Cicil di Tokopedia yang menjadi peluang pembiayaan ke merchant dan konsumen. Inovasi ini berpotensi meningkatkan pemasukan di luar pendapatan berbasis komisi yang selama ini dinikmati GoTo.