Co-Founder Guresu, Esha Mahendra, Bagikan Tips Cegah Overthinking Memulai Bisnis

27 Oktober 2022 15:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Co-Founder dan COO restoran sushi modern Guresu, Esha Mahendra, menjelaskan beberapa tips dalam mencegah overthinking saat memulai bisnis, di Festival UMKM kumparan 2022 yang digelar Kamis (27/10) siang.
ADVERTISEMENT
Esha menyebut salah satu hal yang paling sering terjadi saat ini bagi anak muda generasi Milenial dan Gen Z adalah FOMO (fear of missing out) atau rasa takut “tertinggal”. Kondisi ini harusnya dijauhkan saat hendak memulai usaha.
“Di zaman sekarang aku anak milenial, atau di bawahmu gen z misalnya mereka mau mulai usaha FOMO. Mereka nggak sabaran,” ujar Esha saat menyampaikan materi di Festival UMKM kumparan 2022 yang digelar secara daring Kamis (27/10).
“Ngelihat timeline hidup orang dibandingin sama timeline hidup kita. Umur 25 kok dia sudah punya coffee shop cabangnya 4 sedangkan gue umur 24 satu aja kayaknya masih jungkir balik, koprol, salto, semuanya,” tambah Esha.
Esha Mahendra, Co-Founder and COO Guresu di Festival UMKM kumparan 2022. Foto: kumparan
Wirausahawan muda ini menyebutkan sifat ini harus dijauhkan saat akan jadi pelaku usaha. Pasalnya dengan membandingkan diri sendiri dengan orang lain maka akan ada tekanan pada diri sendiri.
ADVERTISEMENT
Menurut Esha, yang seharusnya dilakukan oleh pelaku usaha adalah cukup melihat usaha orang lain sebagai motivasi dan tidak perlu dijadikan sebagai tolak ukur atas diri sendiri. Terlebih dengan banyaknya informasi yang bisa diterima dari media sosial.
“Makanya penting untuk diri kita sebagai wirausaha berjalan merintis usaha. Lihat kanan kiri boleh tapi jangan dijadikan tolak ukur untuk mengembangkan bisnis kita,” jelas Esha.

Perjalanan Esha Saat Membuka Guresu

Suasana restoran Guresu Dining, Kemang Timur, Jakarta Selatan. Foto: Monika Febriana/kumparan
Pada Festival UMKM kumparan 2022 Day 2 ini, Esha juga menceritakan pengalaman sulitnya saat akan membuka Guresu. Esha mengaku tidak memiliki latar belakang wirausaha sebab kedua orang tuanya bukan pengusaha, ia pun sebelumnya bekerja di media.
“Jadi kondisinya memang mau jadi wirausaha itu cita-cita yang udah dari dulu,” ujar Esha.
ADVERTISEMENT
“Tapi kan background aku tuh lama di media, aku di radio dulu, terus juga keluarga nggak ada yang pengusaha. Bapak aku PNS, Ibuku ibu rumah tangga. Jadinya nggak ada pengusaha, zero knowledge,” jelasnya.
Kendati tidak memiliki latar belakang pengusaha, Esha mengaku Guresu yang mulai dibuka sejak 2021 lalu dibuka atas dasar nekat dan merasa momen yang tepat. Meskipun kala itu masih pandemi.
Maguro tataki salad. Foto: Monika Febriana/kumparan
Meski melihat banyak UMKM yang gulung tikar, ia, istrinya, dan satu partner lainnya percaya usaha Guresu dapat berjalan. Terlebih niat Esha kala itu membuka usaha untuk memudahkan karyawannya bekerja pasca di PHK dari perusahaan sebelumnya.
“Walaupun dengan kondisi saat itu sebenarnya Januari 2021 kondisi masih pandemi kan. PPKM masih, kita tidak bisa kemana-mana. UMKM pada saat itu banyak yang kolaps. Banyak yang berjatuhan. Tapi pada saat itu kami bertiga memberanikan diri kita coba aja deh. Kita bismillah,” pungkas Esha.
ADVERTISEMENT