Comeback Dwi Soetjipto Setelah Dicopot dari Pertamina

3 Desember 2018 15:10 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dwi Soetjipto, Dirut Pertamina Munndur. (Foto: Reuters/Darren Whiteside)
zoom-in-whitePerbesar
Dwi Soetjipto, Dirut Pertamina Munndur. (Foto: Reuters/Darren Whiteside)
ADVERTISEMENT
Satu tahun sepuluh bulan yang lalu, tepatnya pada 3 Februari 2017, Dwi Soetjipto dicopot dari posisinya sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero). Dwi disebut-sebut tak akur dengan Ahmad Bambang yang kala itu Wakil Direktur Pertamina.
ADVERTISEMENT
Keduanya terlibat persaingan sehingga ada 'matahari kembar' di Pertamina. Masalah kepemimpinan ini membuat pemerintah memutuskan untuk memberhentikan Dwi dan Ahmad Bambang.
Meski demikian, karier Dwi belum habis. Hari ini, Dwi dilantik menjadi Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Dengan posisi baru ini, Dwi kembali ke industri migas.
Dwi Soetjipto usai menandatangani surat Kepala SKK Migas di Kementerian ESDM. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dwi Soetjipto usai menandatangani surat Kepala SKK Migas di Kementerian ESDM. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
Bukan tugas mudah, pekerjaan rumah sudah menunggu Dwi di SKK Migas. Pendiri Reforminer Institute Pri Agung Rakhmanto mengatakan, hal utama yang harus dilakukan Kepala SKK Migas baru adalah meningkatkan cadangan dan mendongkrak lifting minyak yang terus turun.
Dua isu sebenarnya merupakan masalah lama di dunia permigasan yang memang harus terus diupayakan demi menjaga ketahanan energi dalam negeri.
ADVERTISEMENT
"Peningkatan cadangan hanya bisa dengan eksplorasi massif, peningkatan produksi salah satunya teknlogi EOR (Enhanced Oil Recovery)," kata Pri Agung kepada kumparan, Senin (3/12).
Mantan Dirut Pertamina, Dwi Soetjipto (kanan) berswa foto dengan Menteri ESDM, Ignasius Jonan di sela kunjungan kerja di Italia. (Foto: Arifin Asydhad/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Dirut Pertamina, Dwi Soetjipto (kanan) berswa foto dengan Menteri ESDM, Ignasius Jonan di sela kunjungan kerja di Italia. (Foto: Arifin Asydhad/kumparan)
Selain itu, sebagai orang dari luar SKK Migas, tentu Dwi harus beradaptasi dulu. "Dwi Soetjipto berpengalaman di industri hulu migas, tahu memposisikan diri sebagai KKKS karena pernah di Pertamina. Tapi sebagai orang dari luar pasti butuh adaptasi," kata Direktur Eksekutif Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro, kepada kumparan.
Sementara itu, Menteri ESDM Ignasius Jonan berpesan agar Dwi selalu mengutamakan kepentingan rakyat. Menurut Jonan, pemimpin adalah orang yang dikorbankan karena harus menomorduakan kepentingan pribadinya demi masyarakat.
"Pesan saya pribadi, Pak Tjip saya panggil sebentar. Menjadi pemimpin itu jadi orang yang dikorbankan karena kepentingan pribadinya sudah tidak ada lagi," kata Jonan usai melantik Dwi di Kementerian ESDM.
ADVERTISEMENT