CORE: Program Makan Siang Gratis di China & India Rawan Dikorupsi

25 April 2024 15:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siswa menyantap makanan saat istirahat makan siang di sebuah sekolah menengah negeri di pinggiran Hyderabad, India, pada 23 November 2021. Foto:  NOAH SEELAM / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Siswa menyantap makanan saat istirahat makan siang di sebuah sekolah menengah negeri di pinggiran Hyderabad, India, pada 23 November 2021. Foto: NOAH SEELAM / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ekonom dari Center of reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, mengatakan pelaksanaan program makan siang gratis di China hingga India rawan dikorupsi.
ADVERTISEMENT
Yusuf memaparkan dua negara yang menerapkan program makan siang gratis yang bisa jadi rujukan Indonesia adalah China dan India. Dua negara tersebut memang menjadi rujukan Prabowo-Gibran mengaplikasikan program andalan mereka ini.
China menjalankan program ini sejak 2011 di 1.762 kabupaten di 29 provinsi dengan menyasar 40 juta siswa di pedesaan. Hasilnya, rata-rata tinggi badan siswa laki-laki bertambah 1,54 cm dan perempuan 1,69 cm.
"Tapi kalau kita lihat di China ada semacam catatan bahwa program ini bisa buka celah korupsi. Hal yang sama juga ditemui saat kita analisa program makan siang di India," kata Yusuf saat webinar CORE, Kamis (25/4).
Untuk program makan siang gratis dari tahun 2011-2021, pemerintah pusat China telah menghabiskan 147,2 miliar Yuan atau setara Rp 329,7 triliun.
ADVERTISEMENT
Sekitar 90 persen dibiayai oleh pemerintah pusat, sisanya dari pihak swasta. Imbasnya dalam 10 tahun terakhir subsidi pemerintah pusat meningkat dari 3 Yuan ke 4 Yuan per anak setiap makan.
Selain itu, program makan siang gratis di China juga membuat harga makanan pokok naik beberapa kali lipat dan memberikan tekanan pada keuangan daerah dan sekolah.
Tangkapan layar webinar CORE perbandingan program makan siang gratis di China dan India. Foto: Dok. Istimewa
Bila program makan siang gratis di China bisa membuat tinggi siswa meningkat, berbeda dengan apa yang terjadi di India. CORE mencatat program makan siang gratis tak cukup ampuh mengentas masalah gizi buruk di India.
"Menurut berbagai sumber dikatakan di India masalah gizi masih ditemui walau program ini sudah dijalankan," kata Yusuf.
Tantangan program makan siang gratis di India adalah kualitas makanan yang diberikan masih rendah dan terbatas. Bahkan kontaminasi makanan di sana menyebabkan kematian.
ADVERTISEMENT
Makan siang gratis di India dilaksanakan sejak 1923 dan dilakukan serentak tahun 1995 dengan nama Mid-Day Meal Scheme (MDSM), yang menyasar 125 juta anak usia 6-14 tahun di sekitar 1 juta sekolah.
Dari segi pendanaan, anggaran yang disediakan tahun 2023/2024 sebesar Rp 21,45 triliun, dengan biaya rata-rata 1.121 Rupee (Rp 217.553) per anak per SD per tahun.
Sementara untuk siswa SMP sebesar rata-rata 1.596 Rupee (Rp 309.797). Skema pembiayaannya didanai dari persentase belanja pemerintah pusat dan pemerintah bagian sebesar 60 banding 40. Di sana pemerintah bermitra dengan organisasi nirlaba.