COVID-19 Melandai, Airlangga Ungkap Ventilator di RI Kini Kelebihan Produksi

20 Desember 2022 16:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Bidang Perekonomian Airlangga memberikan sambutan di L20 Summit. Foto: Dok: Kemenko Perekonomian.
zoom-in-whitePerbesar
Menko Bidang Perekonomian Airlangga memberikan sambutan di L20 Summit. Foto: Dok: Kemenko Perekonomian.
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengakui Indonesia sempat krisis ventilator dan oksigen saat kasus COVID-19 masih melonjak. Namun, kondisi saat ini sudah berubah.
ADVERTISEMENT
Airlangga mengungkapkan saat ini Indonesia kelebihan produksi ventilator. Sebab, COVID-19 sudah melandai.
"Kita sempat krisis oksigen. Menteri Perindustrian sempat pontang-panting, kita sempat bantu dan membantu India oksigen. Dan sekarang beberapa alat untuk ventilator over produksi," kata Airlangga saat peluncuran buku penanganan COVID-19 di Fairmont Hotel Jakarta, Selasa (20/12).
Airlangga mengatakan, banyak produsen yang tetap menawarkan untuk menjual produknya ke Indonesia. "Saat ini saya dikejar sama hampir semua produsen ventilator, kenapa tidak membeli," ujar Airlangga.
Lebih lanjut, Airlangga merasa keberhasilan Indonesia keluar dari krisis pandemi COVID-19 tak lepas dari gotong royong semua elemen bangsa. Menurutnya, hal tersebut yang tak dimiliki oleh negara lainnya.
"Itulah rumus keberhasilan. Berbeda dengan yang lain, di tempat lain tak ada gotong royong, tak ada sifatnya yang mikro," ungkap Airlangga.
ADVERTISEMENT
Semua yang dilakukan pemerintah mengatasi COVID-19 tersebut tertulis di buku penanganan COVID-19 & pemulihan ekonomi nasional yang diluncurkan Airlangga. Salah satunya, bagaimana pemerintah membuat kebijakan fleksibilitas dalam penggunaan dana negara untuk menangani COVID-19.
"Ini memudahkan merespons segala kegiatan dan salah satu rumus yang pak Wakil Menteri Keuangan lakukan adalah spesialisasi dipotong anggaran. Tidak ada tiga tahun anggaran yang tidak dipotong. Dan dana yang dikeluarkan di KPCPEN hampir Rp 1.400 triliun. Jadi kalau 1.400 itu jumlah yang besar," kata Airlangga.
Tidak hanya itu, Indonesia kini telah mampu memproduksi vaksin COVID-19 sendiri. Airlangga mengatakan, pengalaman dan capaian ini bisa menjadi solusi Indonesia keluar dari krisis serupa bila terjadi kembali di masa yang datang.
ADVERTISEMENT
"Dengan kemampuan ini tentu kesiapan kita menghadapi pandemi ke depan, dengan kemampuan kita konversi, mulai dari research sampai vaksin. Terbukti, pengadaan vaksin Indonesia jadi salah satu yang terbanyak, lebih dari 440 juta. Sudah beres. Ini terbukti, beberapa negara sekarang masih kedodoran," pungkasnya.