Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Cuaca Jadi Kendala Bumi Suksesindo Keruk Emas di Tambang Tujuh Bukit
23 Juli 2018 17:35 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
PT Bumi Suksesindo (BSI), anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk, sudah sejak awal 2017 melakukan produksi emas dan perak di Tambang Tujuh Bukit, Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur. Itu merupakan produksi awal mereka setelah 2 tahun sebelumnya melakukan konstruksi.
ADVERTISEMENT
Wakil Kepala Teknik Tambang BSI, Ismed Gazali Siregar, mengatakan cuaca kerap menjadi kendali dalam aktivitas eksploitasi di gunung tersebut. Saat musim hujan datang, karyawan ataupun kontraktor di area tambang sulit melakukan penambangan sebab jalan terhambat.
Selain hujan, kabut di atas gunung juga kerap menganggu. Keberadaannya membuat kendaraan sulit bergerak cepat, sementara perusahaan tetap harus mengutamakan keselamatan.
“Kendala kami hujan bikin pergerakan sedikit terlambat. Kalau enggak hujan, sering kabut. Kendaraan kami enggak bisa bergerak cepat. Banyuwangi memang seperti itu. Pasti musim hujan pekerjaan kita jadi sedikit lebih lambat dan susah. Itu berpengaruh ke produksi,” kata Ismed saat ditemui di area tambang, Senin (23/6).
Namun, perusahaan tentu harus tetap berproduksi. Untuk memastikan keselamatan tetap terjaga, karyawan akan mengurangi kecepatan laju mobil dalam mengangkut material.
ADVERTISEMENT
“Jadi memastikan selamat, kami tetap bisa bergerak namun kecepatan yang tadinya bisa lari 30 km per jam, sekarang 10 km per jam. Di daerah tempat, sama sekali enggak boleh ada kendaraan yang bergerak. Jadi kendala di sini lebih ke cuaca,” ujarnya.
Karena itu, selama musim kemarau seperti saat ini, perusahaan akan terus menggenjot operasional. Dengan begitu, produksi bisa maksimal.
“Sekarang lagi musim kemarau, lagi bagus produksinya karena kondisinya cukup kering, jarak pandang juga pagi hari enggak terlalu sering kabut, jadi produksinya bisa maksimal,” jelasnya.
Kegiatan penambangan di tujuh bukit dimulai pada Desember 2016 setelah pekerjaan prapenambangan diselesaikan, termasuk pembangunan akses jalan ke mulut tambang (pit).
Bijih ore akan ditambang dari lima mulut tambang selama masa usia tambang 9 tahun pertama dengan perkiraan menghasilkan 100.000 oz emas dan 300.000 oz perak per tahun.
ADVERTISEMENT
BSI memproduksi emas pertama pada Maret 2017 dan berhasil mencapai kapasitas produksi penuh pada Kuartal III 2017. Selama 2017, BSI memproduksi emas sebanyak 142.468 oz dengan keuntungan Rp 603 miliar. Tahun lalu jadi tahun pertama perusahaan untung setelah sebelumnya rugi karena belum berproduksi.
Pada 2018 produksi emas Tambang Tujuh Bukit diperkirakan sebesar 155.000-170.000 oz emas. Tambang BSI memiliki rencana usia tambang (life of mine/LOM) selama 9 tahun dengan total produksi 1,0 juta oz emas dan 2,8 juta oz perak, termasuk logam yang dihasilkan selama 2017.
Cadangan Mineral Tujuh Bukit diestimasikan sebesar 1,9 milliar ton pada 0,45% tembaga dan 0,45g/t emas mengandung kira-kira 8,7 juta ton logam tembaga dan 28 juta oz emas.
ADVERTISEMENT