Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Momentum ramadhan dan lebaran kali ini disambut Riki (27 tahun) dengan jauh lebih semringah daripada dua kali lebaran sebelumnya. Sudah longgarnya kebijakan penanganan pandemi COVID-19, ia manfaatkan untuk kembali berdagang di pasar kaget atau yang sering juga disebut pasar malam.
ADVERTISEMENT
Sejak seminggu puasa berjalan, pria asal Padang itu turut menyewa 4 meter lahan di Lapangan Sakura Ciapus, Bogor. Kaus kaki dan kacamata menjadi dua barang yang ia pilih buat dijajakan.
Selain karena modal yang tidak terlalu besar, juga lantaran dua barang ini sudah jadi dagangannya setahun belakangan. Kacamata menjadi barang paling mudah dijajakan lantaran harga jualnya yang murah membuatnya potensial laris manis.
Kepada kumparan, Riki menuturkan omzet dari kacamata bisa mencapai jutaan rupiah per harinya selama ia berjualan kala ramadhan kali ini.
Ia mencontohkan, pada hari kedua lebaran saat lapaknya buka dari pukul 11.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB, total omzet kacamata sudah Rp 1,2 juta dan Rp 300 ribu untuk kaus kaki.
ADVERTISEMENT
"Kalau yang kacamata mungkin akan sampai puluhan juta (omzet) sampai habis pasar malam," ujar Riki kepada kumparan. Pasar malam di kawasan Bogor ini kemungkinan akan berakhir pada 12-15 Mei 2022.
Pria yang baru saja menikah sebelum memasuki ramadhan ini, menganggap membaiknya usaha sebagai berkah menjalani rumah tangga barunya.
Sehari-hari ia akan berbagi shift dengan sang istri, siang dan malam. Bahkan, mertua dan beberapa orang ipar turut berjualan saat mereka kelabakan melayani pembeli.
Menurut Riki, jumlah pengunjung mulai mengalami lonjakan seminggu menjelang lebaran . Ini sesuai dengan sudah diterimanya THR oleh sebagian besar pekerja.
Sesuai anjuran Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, THR tahun ini harus dibayarkan paling lama 7 hari sebelum lebaran dan secara penuh alias tidak lagi dicicil.
ADVERTISEMENT
Di pasar dadakan ini, setidaknya ada 300 hingga 400 pelapak dadakan. Beberapa pedagang yang ia kenal, juga mengaku meraup cuan hingga tiga kali lipat dari hari normal.
Dapil misalnya, dengan berdagang sepatu, ia meraup omzet rata-rata Rp 10-20 juta di hari biasa dan Rp 30-40 juta pada Sabtu-Minggu. "Malam takbiran kemarin sampai Rp 100 juta omzetnya," cerita Riki.
Keuntungan yang setidaknya tiga kali lipat dari hari biasa itu, rencananya bakal dipakai Riki membuat rumah produksi kaus kaki sendiri. Berkah momentum puasa kali ini ingin ia manfaatkan buat mengembangkan usaha.
Sempat bangkrut akibat pandemi, membuatnya lebih hati-hati memikirkan kelanjutan usaha. Kala corona merebak pada tahun 2020, ia gagal mempertahankan bengkel produksi sepatunya.
ADVERTISEMENT
Sepanjang terjadi pengetatan, mulai dari PSBB hingga PPKM Darurat, ia harus melakoni pekerjaan apa saja. Dari sopir taksi, hingga akhirnya mencoba berjualan kembali dengan mulai membuka lapak di pinggir jalan di sekitar kawasan Grand Depok City.
Sialnya, baru sebulan mulai usaha, pemerintah menarik rem dengan memberlakukan PPKM Darurat akibat merebaknya corona varian Delta. Usaha-usaha dilarang, membuatnya sempat beberapa kali ribut dengan petugas Satpol PP.
"Akhirnya usaha terpaksa tutup dari bulan puasa, sampai tiga bulan," tuturnya. Usahanya mulai kembali berjalan saat PPKM sudah berada di level satu.
Berbagai kebijakan pengetatan pun saat ini sudah semakin longgar. Dunia usaha turut pelan-pelan berangsur pulih. Ini diperkuat dengan pemerintah juga membolehkan masyarakat mudik.
Menurut Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Sarman Simanjorang, setidaknya perputaran uang selama momentum lebaran kali ini bakal mencapai Rp 42 triliun.
ADVERTISEMENT
Perputaran uang ini juga diakui memang terjadi oleh Riki dan sejumlah pedagang musiman saat lebaran. Ia berharap masih meraup cuan dalam beberapa hari ke depan, sebelum lebaran tahun 2022 berakhir.
"Kalau ditotal berarti 1,5 bulan masa jualan puasa tahun ini. Ya semoga bisa lah nutup kerugian dua tahun ini," pungkas Riki.