Cucu Usaha Pertamina Bikin Gas Khusus untuk UMKM, Bisa Hemat hingga 30 Persen

14 Desember 2021 15:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menerapkan Smart Utility yang berkelanjutan. Foto: Dok. Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menerapkan Smart Utility yang berkelanjutan. Foto: Dok. Pertamina
ADVERTISEMENT
PT Gagas Energi Indonesia, salah satu afiliasi Subholding Gas Pertamina, menyalurkan produk Gaslink C-Cyl dengan kemasan terbaru, terutama ditujukan kepada pelaku UMKM.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Gagas, Muhamad Hardiansyah, mengatakan selama pandemi, UMKM lebih memiliki daya tahan dibandingkan industri besar. Inilah yang dimanfaatkan Gagas untuk mengembangkan produk Gaslink.
"Kami memberikan juga ke UMKM. Kendalanya, mereka tidak bisa pakai produk konvensional. Usaha mikro ini kan kebutuhan bulanannya volumenya sedikit, keekonomiannya enggak masuk, juga tidak ada space tempat. Dari kondisi ini, maka hadir Gaslink C-cyl," ujar dia di Jakarta Utara, Selasa (14/12).
Gaslink C-Cyl telah diperkenalkan sejak awal tahun 2021 sebagai alternatif penyaluran Gaslink, khususnya untuk pelanggan yang memiliki keterbatasan lahan dan kebutuhan pemakaian gas bumi yang kecil, sekitar 300 M3 per bulan.
Dian, sapaan Hadrdiansyah, menuturkan bahwa penggunaan Gaslink C-Cyl bisa membantu efisiensi pengeluaran atau cashflow para pelaku usaha. Penghematan tersebut ditaksir mencapai 10 persen, bahkan hingga 20-30 persen.
ADVERTISEMENT
"Harganya lebih murah dari eksisting. Ini efisiensi bagi restoran dan UMKM bisa lebih kompetitif usahanya. Jadi value addednya lebih besar. Saat ini harga Rp 9.000 per meter kubik," jelas Dian.
PGN salurkan gas ke pelanggan industri baru di Bekasi dan Dumai. Foto: PGN
Dia melanjutkan, pelanggan minimal membeli 1.000 kilogram atau sekitar 3-4 tabung. Gaslink C-Cyl ini belum ditujukan untuk penggunaan rumah tangga.
Dengan menggunakan Gaslink C-Cyl, pelanggan hanya membayar gas yang telah digunakan per bulannya sejumlah yang tercantum di meteran, tanpa menukar tabung gas. Pengisian gas tersebut disalurkan melalui jaringan pipa.
"Kita bisa monitor secara remote sisa gas dan tekanan. Ini lebih aman karena ada sistem pengaman kalau ada bocor langsung tutup. Selain itu, berbeda dengan gas lain, gas bumi berat jenisnya pun lebih ringan dari udara," tutur Dian.
PGN salurkan gas ke pelanggan industri baru di Bekasi dan Dumai. Foto: PGN
Direktur Sales dan Operasional Gagas, Faris Aziz, menjelaskan peluncuran kembali produk Gaslink C-Cyl dengan kemasan terbaru ini seiring dengan rebranding PT PGN, 10 Desember 2021 kemarin.
ADVERTISEMENT
"Dalam berapa bulan ini ini perlu dikemas dan new brand. Informasi mengenai aspek teknikal dan safetynya. Sekaligus rebranding dari subholding," kata Faris.
Sampai Desember 2021, Gaslink C-cyl telah tersebar di empat kota, yaitu Jakarta, Tangerang, Surabaya hingga Lampung dari berbagai sektor industri, restoran hingga perhotelan dengan rata-rata penyaluran 0,025 BBTUD per bulan.
Khusus untuk DKI Jakarta, Dian menyebutkan sudah ada 20 pelanggan yang memanfaatkan produk Gaslink C-Cyl ini dari sektor UMKM.
Selanjutnya, Gaslink C-Cyl direncanakan akan memperluas jangkauannya ke beberapa kota lain seperti Semarang, Cilegon dan Batam.