news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Curhat Bos Garuda Indonesia Soal Dampak Virus Corona

9 Maret 2020 7:46 WIB
Pesawat Garuda Indonesia Airbus A330-900 Neo. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Garuda Indonesia Airbus A330-900 Neo. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Virus corona masih menjadi permasalahan yang belum juga ditemukan solusinya. Virus tersebut telah menjangkit di berbagai negara termasuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
Tak hanya dari sisi kesehatan, mewabahnya virus corona di Indonesia perlahan tapi pasti sudah membuat pontang-panting dunia usaha termasuk maskapai penerbangan. Setidaknya hal itu diakui langsung oleh Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra.
Berikut ini pengakuan Irfan soal kondisi Garuda Indonesia di tengah virus corona:

Dirut Garuda Akui Babak Belur karena Virus Corona

Virus corona sudah terlihat nyata juga berhasil melumpuhkan bisnis atau usaha penerbangan di Indonesia. Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra bahkan mengaku 'babak belur' dengan adanya virus asal Wuhan, China tersebut.
“Ada penurunan lah, tapi kita enggak usah ngomongin gituan. Lumayan babak belur, tapi ya sudahlah," ujar Irfan saat ditemui di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Minggu (8/3).
ADVERTISEMENT
Garuda Indonesia memang sangat terdampak akibat penyebaran virus corona. Seperti kerugian akibat ditutupnya penerbangan umrah ke Arab Saudi hingga penerbangan ke China. Jemaah umrah menjadi pasar besar bagi bisnis penerbangan Garuda.
Direktur Utama Garuda, Irfan Setiaputra. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
Meski demikian, Irfan enggan menyebut secara detail angka penurunan pendapatan akibat virus corona itu. Meski demikian, pihaknya akan terus melakukan berbagai upaya demi menahan penurunan pendapatan lebih lanjut.
Salah satu strateginya adalah mengalihkan pesawat besar ke destinasi domestik, dari yang sebelumnya banyak ditujukan ke penerbangan luar negeri.
"Kita kan banyak pesawat besar, beberapa pesawat besar itu kita alihkan ke destinasi yang masih domestik, yang masih banyak dipakai," katanya.
Selain itu, Garuda Indonesia juga berencana untuk menambah rute baru, seperti dari Brisbane ke Denpasar, Dili ke Denpasar atau Surabaya, serta dari India atau Mumbai ke Denpasar.
ADVERTISEMENT
Irfan memastikan, sejak Januari 2020 hingga saat ini, belum ada rute penerbangan maskapai milik BUMN ini yang ditutup selain ke China akibat dampak virus corona.

Garuda Tanggapi Janji Pemerintahh Subsidi Tiket

Pemerintah memberikan sejumlah stimulus untuk menangkal dampak virus corona ke perekonomian domestik. Salah satunya melalui diskon tiket pesawat hingga 30 persen untuk 25 persen seat per maskapai pada sepuluh destinasi wisata.
Sebagai gantinya, pemerintah mengucurkan anggaran Rp 443,39 miliar untuk maskapai agar bisa memangkas harga tiket pesawat tersebut.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengatakan pihaknya sudah melaksanakan kebijakan pemerintah tersebut. Namun, pemerintah sepertinya belum menjalankan kewajibannya kepada BUMN penerbangan itu.
"Kami lagi bicarakan. Kalau antarkita dengan pemerintah kan lebih mudah daripada antarkita dengan Anda kan. Yang penting kan penumpang menikmati," ujar Irfan ditemui di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Minggu (8/3).
ADVERTISEMENT
Irfan melanjutkan, saat ini 25 persen seat di Garuda Indonesia telah mengalami penurunan harga. Untuk itu, pihaknya akan berkomunikasi dengan pemerintah mengenai pencairan dana insentif tersebut.
Pemberian diskon tiket pesawat itu dalam rangka menggenjot bisnis penerbangan dalam negeri dan mendorong gairah pariwisata. Sebab sejak adanya virus corona, bisnis penerbangan tertekan akibat orang menahan melakukan perjalanan.