Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Curhat Jemaah Umrah: Datang ke Jakarta Hanya untuk Urus Data Biometrik
4 Januari 2019 14:50 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
ADVERTISEMENT
Kebijakan baru Pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang mewajibkan calon jemaah umrah melengkapi data biometrik berupa rekam sidik jari dan retina mata di negara asal diprotes oleh para pengusaha travel atau penyelenggara umrah . Aturan baru ini dinilai menyusahkan dan merepotkan.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya pengusaha travel saja yang protes tetapi juga calon jemaah umrah. Salah satu alasan mereka protes karena dinilai tidak efisien. Misalnya Suryana, dia harus datang jauh-jauh dari Serang ke kantor Visa Facilitation Services (VFS) Tasheel Pasar Raya Blok M, Jakarta, hanya untuk mengurus data biometrik. Padahal kantor VFS Tasheel tersedia di Serang tapi dia justru dirujuk ke Jakarta.
"Kurang tahu saya, ini saya dari Serang. Tapi saya ngurusnya di sini,” keluh Suryana saat ditemui kumparan di VFS Tasheel Blok M, Jakarta, Jumat (4/1).
Hal yang sama diungkapkan Rina, salah satu calon jemaah umrah asal Bekasi. Dia harus datang ke Jakarta untuk mengurus data biometrik karena kantor VFS Tasheel tidak ada di Bekasi.
ADVERTISEMENT
"Saya enggak tahu tuh alamatnya di mana, pokoknya kita diarahkan oleh pihak travelnya suruh ke sini,” ucap dia.
Tidak hanya Rina dan Suryana, calon jemaah umrah asal Tangerang, Widi, mengungkapkan hal yang sama. Widi sendiri sangat kesal karena antrean untuk mendapatkan data biometrik di kantor VFS Tasheel membludak. Hingga pukul 13.00 WIB, dia belum terlayani oleh petugas padahal dia sudah datang sejak pukul 08.00 WIB pagi.
"Kalau yang di Blok M itu enggak manusiawi ya padahal kita disuruh nunggu dari jam 08.00 pagi," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (Himpuh), Baluki Ahmad, mengungkapkan saat ini jemaah dari daerah pelosok diwajibkan untuk mengurus data biometrik di kantor VFS Tasheel di Jakarta. Hal ini dianggap tidak efisien baik dari segi waktu maupun biaya.
ADVERTISEMENT
"Yang keberatan masyarakat. Masyarakat kita dengan letak geografis yang sangat meyebar 17 ribu pulau bayangkan orang mau berangkat umrah harus biometrik dulu harus direkam jejak jari dan mata. Ini datang dari kampung dan kabupaten, kota beberapa hari hanya untuk itu kan (merugikan)," katanya usai jumpa pers mengenai VFS Tasheel bagi jemaah umrah di Penang Bistro, Jakarta Pusat, Kamis (3/1).
Dari data VFS Tasheel, mereka memiliki beberapa kantor cabang yang sudah beroperasi di Indonesia. Hanya saja lokasinya kebanyakan tersebar di kota-kota besar seperti
1. 3 kantor cabang di Jakarta (Pasar Raya Blok M, Mal Cipinang, Mal Epicentrum),
2. 1 kantor cabang di Palembang,
3. 1 kantor cabang di Jambi,
ADVERTISEMENT
4. 1 kantor cabang di Palangkaraya,
5. 1 kantor cabang di Gorontalo,
6. 1 kantor cabang di Padang,
7. 1 kantor cabang di Aceh,
8. 1 kantor cabang di Yogyakarta,
9. 1 kantor cabang di Bandung,
10. 1 kantor cabang di Makassar,
11. 1 kantor cabang di Surabaya,
12. 1 kantor cabang di Balikpapan,
13. 1 kantor cabang di Pekanbaru,
14. 1 kantor cabang di Serang,
15. 1 kantor cabang di Cirebon,
16. 1 kantor cabang di Semarang,
17. 1 kantor cabang di Banyuwangi,
18. 1 kantor cabang di Purwokerto,
19. 1 kantor cabang di Mataram,
20. 1 kantor cabang di Pontianak,
21. 1 kantor cabang di Palu,
22. 1 kantor cabang di Kendari,
ADVERTISEMENT
23. 1 kantor cabang di Lampung,
24. 1 kantor cabang di Medan,
25. 1 kantor cabang di Banjarmasin,
26. 1 kantor cabang di Bengkulu,
27. 1 kantor cabang di Malang,
28. 1 kantor cabang di Manado,
29. 1 kantor cabang di Ternate,
30. 1 kantor cabang di Ambon.