Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Curhat Mantan Karyawan Shox Rumahan: CEO Tak Profesional, Umpat Kata-kata Kasar
29 Maret 2023 16:22 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Salah satu mantan divisi Operation Shox Rumahan bernama Ahmad (nama disamarkan) menjadi karyawan mulai 2021. Ia memutuskan keluar dari startup tersebut tahun lalu karena merasa kelelahan (burn out).
“Alasan terbesarnya karena saya sudah merasa tidak sehat terutama di CEO-nya dan Co-Founder-nya juga, tapi lebih ke terutama CEO tidak sehat. Intinya, saya sudah tidak bisa defend lagi dan saya tahu sudah akan terpuruk sebetulnya dengan gaya leadership dari CEO itu,” kata Ahmad saat dihubungi kumparan, Rabu (29/3).
Dari pengalaman bekerja di Shox Rumahan, Ahmad menilai Sonat selalu menyalahkan keputusan yang diambil. Ia berucap kasar untuk aktivitas yang ia salah.
ADVERTISEMENT
“Yang semakin saya tidak suka adalah dia kasar untuk sesuatu yang dia salah, dia mengucapkan sesuatu yang tidak sewajarnya dalam Bahasa Inggris dan dia terus kayak playing victim menekan ‘its your fault’. Padahal di history channel ada dia telah menyetujuinya,” lanjutnya.
Ahmad bercerita juga bahwa rekan kerjanya memutuskan untuk resign karena selalu dilempar kesalahan pekerjaan. Ia mengaku bertemu Vyani Manao pada Oktober 2021, beberapa bulan setelah keluar dari Shox Rumahan.
“Saya ketemu Vyani setelah saya resign. Itu pernah ketemu dengan saya, kita ngobrol dengan baik saat itu di Oktober. Saya masih di grup dengan teman-teman lama dulu, ada yang bilang dia ke mana, ke Singapura. Saya tidak berani ngomong di mana dia sekarang,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
“Waktu itu ada yang cerita, tim saya, dia ke Singapura karena ada supplier yang mau menemui. Di-pending pertemuannya, nunggu dia pulang,” terangnya.
Shox Rumahan merupakan startup yang bergerak di bidang arisan online barang-barang kebutuhan rumah tangga. Mulai dari alat masak hingga elektronik. Dengan model bisnis seperti itu, Shox Rumahan menjaring kepala arisan yang menjadi pengumpul uang dari masyarakat yang ingin mencicil barang rumah tangga.
Dihubungi terpisah, salah satu mantan karyawan Shox Rumahan dari divisi sales bernama Ani Indriani menjelaskan dengan alasan awal PHK adalah pailit, korban PHK meminta bukti secara pengadilan niaga. Namun, surat PHK direvisi dengan alasan efisiensi. Kondisi ini, kata dia, membuat para mantan karyawan dikejar-kejar kepala arisan.
ADVERTISEMENT
“Yang tersisa hanya founder saja dan untuk ketua Shox Rumahan (kepala arisan) yang dimaksud adalah konsumen bukan karyawan, yang sampai saat ini mereka masih menunggu refund atas kelebihan bayar Dikarenakan pihak founder sulit untuk dihubungi konsumen sehingga kami yang akan dilaporkan ke pihak berwajib oleh konsumen,” kata Ani kepada kumparan, Senin (27/3).
Ani mengaku karyawan maupun konsumen Shox Rumahan tidak ada yang bisa berkomunikasi dengan founder. Mereka telah berupaya menghubungi founder namun tidak direspons.
Dalam surat edaran PHK yang diterima kumparan, Shox Rumahan bermaksud untuk melakukan efisiensi tenaga kerja sebagai tindak lanjut dari dialaminya kerugian finansial yang hingga saat ini masih terjadi atau efisiensi.
“Untuk melakukan efisiensi, maka perusahaan dengan ini berniat untuk menyelesaikan segala hak saudara melalui cara kekeluargaan, dengan menandatangani perjanjian bersama pengakhiran hubungan kerja,” tulis direksi Shox Rumahan pada 23 Maret 2023.
ADVERTISEMENT