Daftar Perusahaan yang PHK Karyawan karena Corona: KFC hingga Traveloka

22 Mei 2020 9:50 WIB
comment
11
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang menutup toko miliknya di Pasar Lama, Kota Tangerang, Banten, Minggu (19/4). Foto: ANTARA FOTO/Fauzan
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang menutup toko miliknya di Pasar Lama, Kota Tangerang, Banten, Minggu (19/4). Foto: ANTARA FOTO/Fauzan
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 tak hanya menyerang pengusaha kecil saja. Perusahaan besar juga pontang-panting menghadapi serangan virus corona yang belum bisa dipastikan kapan berakhirnya.
ADVERTISEMENT
Mereka kesulitan bertahan dalam kondisi sulit seperti saat ini. Tak heran, banyak perusahaan yang dikabarkan memilih Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau merumahkan para pekerjanya.
Berikut ini sederet perusahaan yang dikabarkan melakukan PHK atau merumahkan pekerja:
KFC
PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) sebagai pemegang lisensi gerai KFC pada masa pandemi kini telah melakukan penutupan 115 gerai di seluruh Indonesia. Selain itu, ada sebanyak 4.988 karyawan yang dirumahkan.
Pasalnya, pembatasan kala pandemi berdampak pada penghentian operasional hingga pendapatan mereka terpangkas mencapai 50 persen. Sementara, dampak corona diperkirakan bakal lebih dari 3 bulan.
"Hingga saat ini, terdapat 115 gerai perseroan yang tutup karena mal atau plaza dinyatakan tutup karena terdampak COVID-19 di berbagai kota di Indonesia bukan hanya di Jakarta," tulis manajemen FAST dilansir kumparan, Kamis (21/5).
KFC Foto: Carlo Allegri/Reuters
Agoda
ADVERTISEMENT
Platform digital pemesanan hotel dan properti, Agoda menjadi salah satu perusahan yang terhantam akibat virus corona. Agoda memutuskan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.500 karyawannya di 30 negara.
CEO Agoda John Brown, mengungkapkan bahwa keputusan sulit ini akan menjadi yang pertama dan terakhir dia lakukan dalam rangka mempertahankan kondisi keuangan perusahaan di tengah pandemi COVID-19.
“Hari ini, kami mengumumkan perlunya melakukan penghematan yang lebih besar untuk memastikan bahwa Agoda dapat mengatasi krisis ini dan mempersiapkan diri untuk jangka panjang," kata Brown, seperti dikutip dari Skift, Rabu (20/5).
Emirates
Maskapai penerbangan asal Timur Tengah, Emirates Group berencana memberhentikan 30.000 karyawan untuk memangkas biaya di tengah pandemi virus corona. Pemangkasan tersebut nantinya akan mengurangi 30 persen dari total karyawan yang mencapai 105.000 orang.
Maskapai Emirates Airways Foto: Shutter Stock
Dikutip dari Reuters, Senin (18/5), Emirates juga berencana mempercepat masa pensiun pesawat berbadan lebar Airbus 380.
ADVERTISEMENT
Pihak Emirates enggan menanggapi rumor beredar, namun perusahaan mengakui sedang mengkaji struktur biaya dan sumberdaya terhadap proyeksi bisnis ke depan.
"Apa pun keputusan akan dibicarakan dengan baik. Sebagai entitas bisnis, kita harus bertanggungjawab. Dewan direksi Emirates memerintahkan seluruh departemen untuk mengkaji biaya dan sumberdaya terkait proyeksi bisnis," ungkap Juru Bicara Emirates.
Utah Jazz
Grup perusahaan Larry H Miller dilaporkan telah memecat sejumlah karyawan pada sekitar 80 perusahaan mereka. Ini berarti termasuk tim basket NBA, Utah Jazz, yang memang berada di bawah grup tersebut.
Dalam pernyataannya, mereka menyebut PHK ini sebagai 'mengurangi persentase kecil dari tenaga kerja kami'. Demikian dilansir jurnalis ESPN, Adrian Wojnarowski, lewat akun Twitter pribadinya pada Sabtu (4/4/2020).
ADVERTISEMENT
“Karena dampak dari pandemi yang belum pernah terjadi ini, grup perusahaan Larry H. Miller, di mana Utah Jazz adalah bagiannya, terpaksa mengambil keputusan untuk mengurangi persentase kecil dari tenaga kerja kami," bunyi pernyataan perusahaan.
Vivint Smart Home Arena. Foto: Jeffrey Swinger/REUTERS
Traveloka
Traveloka dikabarkan juga terpaksa harus melakukan PHK bagi karyawannya. Asia Nikkei melaporkan, startup unicorn Indonesia ini telah mengalami penurunan permintaan bepergian yang signifikan selama wabah corona terjadi. Sumber pihaknya menyebut, PHK karyawan Traveloka mencapai 100 karyawan.
"Pemotongan yang mempengaruhi sekitar 100 orang atau 10 persen dari karyawan startup (Traveloka). Terjadi minggu lalu, menurut sebuah sumber, yang mengatakan beberapa dari mereka, masih dibayar setengah dari gaji reguler mereka," ujar sumber Asia Nikkei dikutip kumparan, Jumat (10/4).
ADVERTISEMENT
Traveloka sebagai perusahaan terbaru di sektor pariwisata Indonesia, memang tak dipungkiri dirugikan akibat wabah corona. Pasalnya, selain hotel dan restoran terutama yang tujuan populernya ke Bali sepi. Indonesia pun telah membatasi pelancong asing bepergian ke rute domestik.
Ramayana
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk melakukan PHK pada sebanyak 87 karyawan. Kasus PHK tepatnya terjadi di Ramayana City Depok, Jawa Barat.
Store Manager Ramayana City Plaza Depok M Nukmal Amdar pun membenarkan kabar PHK yang terjadi tersebut. Nukmal bilang, kondisi Ramayana City Plaza Depok di tengah Pandemi corona memang mengalami penurunan sales yang terbilang sangat besar.
"Harapan sales di season Lebaran sudah tidak bisa diharapkan lagi, sehingga pihak Management Pusat mengambil keputusan tutup operasional," tuturnya ketika dihubungi kumparan, Rabu (8/4).
ADVERTISEMENT