Daging Sapi Asal AS Bakal Hilang dari Menu Restoran Bergaya Amerika di China

21 April 2025 15:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemandangan umum Home Plate BBQ, sebuah restoran bergaya Amerika, di Beijing, China (17/4/2025). Foto: TIFFANY LE/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemandangan umum Home Plate BBQ, sebuah restoran bergaya Amerika, di Beijing, China (17/4/2025). Foto: TIFFANY LE/REUTERS
ADVERTISEMENT
Seorang staf Home Plate BBQ, restoran bergaya Amerika Serikat di Beijing, China, terlihat sedang mencetak ulang menu makanan. Salah satu menu yang akan dicoret adalah daging sapi Amerika.
ADVERTISEMENT
Perang tarif antara China-Amerika telah terlihat mulai berdampak pada usaha restoran di China, terutama yang mengusung gaya Amerika. Seperti yang dialami Home Plate BBQ, yang tadinya menawarkan menu utama daging sapi Amerika.
Daging sapi di Home Plate yang tadinya berasal dari AS, mulai digantikan dengan daging sapi asal Australia. Restoran ini menggunakan sekitar 7 hingga 8 ton brisket setiap bulan, dan jika daging sapi AS di dalam freezer habis dalam beberapa minggu, restoran BBQ bergaya selatan ini hanya akan menyajikan daging dari Australia.
Daging sapi AS merupakan salah satu dari ribuan korban perang dagang antara mitra dagang terbesar di dunia. Bahkan sebelum perang dimulai, daging sapi Amerika mahal harganya. Tarif balasan Beijing sebesar 125 persen, di atas tarif yang berlaku saat ini sebesar 22 persen, membuat daging sapi Amerika tidak terjangkau.
ADVERTISEMENT
"Pada dasarnya, hal itu membuat kami sulit untuk terus menggunakan daging sapi AS," kata direktur operasi Home Plate, Charles de Pellette seperti dikutip dari Reuters, Senin (21/4).
Meskipun ekspor daging sapi AS ke Cina senilai USD 125 juta per bulan hanya sebagian kecil dari perdagangan barang raksasa, hilangnya daging sapi dari menu di Beijing hanyalah gambaran sekilas tentang nasib yang akan menimpa ribuan barang di kedua sisi Pasifik.
"Begitu stok kami habis, kami akan beralih sepenuhnya ke M5 Australia... Kami masih berpikir bahwa rasa, kualitas, dan aromanya sama saja, tetapi kami terpaksa beralih hanya karena tekanan pasar dan tarif," kata de Pellette.
De Pellette menolak mengungkapkan berapa banyak yang dibayarkan Home Plate untuk daging sapi Australia.
ADVERTISEMENT
Daging sapi AS menjadi mahal sebelum perang dagang dimulai, sebagian karena kekurangan yang disebabkan oleh cuaca kering selama bertahun-tahun yang menyebabkan jumlah ternak menyusut ke jumlah terkecil sejak tahun 1950-an.
Charles de Pellette, Direktur Operasional restoran, berpose di samping daging sapi dan babi AS di sebuah rumah asap, di Home Plate BBQ, sebuah restoran bergaya Amerika, di Beijing, China (17/4/2025). Foto: TIFFANY LE/REUTERS
Harga yang lebih tinggi itu sulit diterima di China, di mana ekonomi yang lemah telah membuat konsumen sangat memperhatikan soal harga.
Harga brisket AS naik hampir 50 persen antara Mei dan Maret lalu, sebelum meroket lebih jauh setelah tarif - menyebabkan persediaan menipis atau biaya hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
Australia ingin mengisi kekosongan tersebut, termasuk dengan brisket yang harganya 40 persen lebih murah. Dan di Home Plate, mereka telah berhasil.
Menjelang bulan Mei, para pengunjung akan menikmati iga sapi Australia, brisket, dan sosis yang diasapi lama dan perlahan sesuai tradisi Texas dan Amerika Selatan.
ADVERTISEMENT
"Kami telah mengujinya selama beberapa bulan dan kami menemukan bahwa hasilnya sama bagusnya dan pelanggan kami cukup senang dengannya," kata de Pellette.