Dahsyatnya TikTok Shop: Live 22 Jam Bisa Dapat Omzet Rp 3,7 M

Pedagang menawarkan sepatu secara daring melalui siaran langsung di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa (13/6/2023). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Selain persoalan izin, alasan pemerintah melarang TikTok Shop adalah algoritma dan data pribadi. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyebut, pelarangan TikTok Shop agar data tersebut tidak digunakan TikTok untuk kepentingan bisnis.

"Jadi dia harus dipisah, sehingga algoritmanya itu tidak semua dikuasai dan ini mencegah penggunaan data pribadi untuk kepentingan bisnis. Itu yang satu dan dua," ujar Zulhas usai rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/9).

Berdasarkan pantauan kumparan, salah satu fitur yang ditawarkan TikTok adalah live streaming. Nah, fitur tersebut memang biasa digunakan oleh merchant atau afiliator untuk mengajak pengguna TikTok untuk membeli barang melalui 'keranjang kuning'.

Berdasarkan data TabCut yang diakses kumparan, Selasa (26/9), live streaming memang terlihat kian menjanjikan. Sekali live bahkan bisa menghasilkan omzet hingga miliaran rupiah.

Akun bernama Ribsgold, misalnya, menayangkan live berjudul "Saatnya Belanja di FUNtastic Payday TikTok Shop!' selama 21 jam 58 menit pada 30 Agustus 2023 pukul 00.01 WIB hingga 22.00 WIB. TabCut memperkirakan live hampir seharian itu menghasilkan omzet Rp 3,7 miliar dari 77 ribu item yang berhasil terjual.

Ribsgold sendiri menjual pakaian pria dalam katalognya. Harga yang dijual pun terbilang murah meriah. Kemeja amarilo series, misalnya, dibanderol dengan harga Rp 49 ribu per item. Sementara jaket bomber stripe dijual Rp 119 ribu per item. Akun tersebut kini diikuti oleh 1,2 juta pengguna.

Selain Ribsgold, akun lain bernama Pamungkas Collection juga menghasilkan cuan dari fitur live streaming. Dalam live berjudul 'SALE DASTERRR‼️🥵', Pamungkukas Collection berjualan selama 6 jam pada 30 Agustus 2023 pukul 07.06 WIB hingga 14.02 WIB. Live tersebut diperkirakan menjual 30,7 ribu item dengan omzet sebesar Rp 1,8 miiar. Pamungkas Collection menjual daster hingga gamis di etalasenya.

Besarnya volume transaksi di TikTok pun membuat Sekretaris Jenderal Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo), Edy Misero buka suara. Ia mengatakan pelarangan transaksi melalui platform social commerce di TikTok akan mematikan usaha UMKM lokal yang berjualan di sana.

"Pertanyaan saya dari kemarin itu kalau TikTok itu jualan produk (UMKM) lokal bagaimana, mati juga dong, mati juga dong, enggak bisa juga dong, kan gitu. Padahal yang dipermasalahkan adalah produk impor, kan gitu," kata Edy kepada kumparan, Selasa (26/9).