Dalam 5 Tahun, Pangsa Pasar Perbankan Syariah di Indonesia Hanya Tumbuh 1 Persen

20 Agustus 2021 11:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bank Syariah. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bank Syariah. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Perbankan Syariah di Indonesia belum banyak dilirik masyarakat. Terlihat dari pertumbuhan market share perbankan syariah yang rendah.
ADVERTISEMENT
Wakil Direktur Utama 2 PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Abdullah Firman Wibowo mengatakan, dalam 5 tahun terakhir, perbankan syariah hanya tumbuh 1 persen. Padahal, kata dia, Indonesia menjadi negara dengan penduduk muslim yang tinggi.
"Meskipun kita ini penduduk muslim terbesar, bahkan di dunia, di Indonesia itu 87 persen kira-kira, tapi secara market share hanya 6,4 persen. Ini kalau kita lihat meningkat hanya kurang lebih 1 persen selama 5 tahun terakhir," ujar Abdullah dalam diskusi virtual, Jumat (20/8).
Market share perbankan syariah di Maret 2021 sebesar Rp 605 triliun. Jumlah ini masih sangat jauh jika dibandingkan dengan perbankan konvensional dengan Rp 9.448 triliun.
"Ada beberapa kendala salah satunya tingkat pemahaman, keberadaan kita juga belum bisa mengcover all di area secara nasional. Maka kita lihat bank syariah itu by number Rp 605 triliun dibanding Rp 9.400 triliun (perbankan nasional). Hanya sekitar 6,4 persen," jelasnya.
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi (tengah) didampingi Wakil Direktur Utama I Ngatari (kedua kanan) dan Wakil Direktur Utama II Abdullah Firman Wibowo (kanan) berpose usai mengikuti peresmian BSI di Jakarta, Senin (1/2/2021). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
Menurutnya perbankan syariah masih akan kalah dengan perbankan konvensional meski tumbuh 100 persen.
ADVERTISEMENT
"Konvensional itu sekitar Rp 7 ribu atau Rp 8 ribu triliun. Mereka tumbuh 10 persen sudah Rp 700 triliun. Sedangkan kami Rp 600 triliun tumbuh 100 persen belum tentu bisa lampaui pertumbuhan 10 persen dari konvensional," kata dia.
Adapun penetrasi perbankan syariah di Indonesia hanya 6 persen. Jumlah ini jauh dibanding negara lainnya seperti Malaysia yang mencapai 29 persen, Qatar 27 persen, dan UAE 24 persen.
Dia berharap Bank Syariah Indonesia bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia.
"Kita hanya 6 persen, kita ini di bawah Malaysia yang secara size lebih kecil. Oleh karena itu kehadiran Bank Syariah Indonesia bisa mendongkrak percepatan dari sisi pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia," tutupnya.
ADVERTISEMENT