Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, perkembangan nilai tukar rupiah yang terjaga ini didorong peningkatan aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik seiring dengan menurunnya ketidakpastian pasar keuangan global. Juga dipengaruhi persepsi positif investor terhadap prospek perbaikan perekonomian domestik.
“Dengan perkembangan ini, rupiah sampai dengan 16 Desember 2020 mencatat depresiasi sekitar 1,72 persen (ytd) dibandingkan dengan level akhir 2019. Ke depan, Bank Indonesia memandang penguatan nilai tukar rupiah berpotensi berlanjut seiring levelnya yang secara fundamental masih undervalued,” ujar Perry dalam konferensi pers virtual, Kamis (17/12).
Perry optimistis rupiah akan menguat karena didorong oleh beberapa indikator yang saat ini membaik seperti defisit transaksi berjalan yang rendah, inflasi yang rendah dan terkendali, daya tarik aset keuangan domestik yang tinggi, dan premi risiko Indonesia yang menurun, serta likuiditas global yang besar.
ADVERTISEMENT
“Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamentalnya dan bekerjanya mekanisme pasar, melalui efektivitas operasi moneter dan ketersediaan likuiditas di pasar,” ujar Perry.