Damar Mata Kucing dari Lampung Diekspor ke Eropa hingga Afrika

Damar Mata Kucing di pameran BRIFEST 2019, di JCC Jakarta, Minggu (22/12). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan

Usaha Kecil Menengah (UKM) pengolah getah damar mata kucing asal Lampung telah berhasil melakukan ekspor ke Eropa hingga Afrika.

Getah dari pohon suku meranti ini digunakan untuk berbagai kebutuhan, seperti campuran minyak wangi, bahan pembuat tinta, cat, hingga stabilisator makanan.

Direktur PT Damar Kemilau Indonesia, Dewi Nurani, mengatakan bahwa getah damar didapat langsung dari para petani di kawasan Krui, Lampung. Per bulan, ekspor getah damar mata kucing bisa mencapai 40 ton.

Damar Mata Kucing di pameran BRIFEST 2019, di JCC Jakarta, Minggu (22/12). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan

Omzet dari ekspor damar mata kucing tiap kontainer ekspor itu, kata dia, bisa mencapai Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar.

"Ekspor hampir tiap bulan satu kontainer, isinya ada 15 ton, ada yang 21, ada yang 40 ton," ujar Dewi ketika ditemui dalam pameran BRIFFEST 2019 di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (22/12).

Dewi mengungkap, damar mata kucing memang banyak dicari di luar negeri. Bahkan, ia menuturkan, damar yang banyak dijual di Arab Saudi sebagai oleh-oleh haji adalah produksi dari Lampung.

Damar Mata Kucing di pameran BRIFEST 2019, di JCC Jakarta, Minggu (22/12). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan

"Ada Eropa, Asia, sama Timur Tengah. Afrika sudah masuk Sudan, Ethiopia, Libya. Kalau yang Timur Tengah ya Jeddah, Dubai, Mekah," kata dia.

Meski begitu, pihaknya berharap ke depan tak hanya sanggup memasarkan damar mata kucing sebagai bahan mentah. Tapi mengolahnya menjadi barang yang lebih bernilai guna tinggi.

"Resources yang melakukan penelitian supaya di-support pemerintah, biar putra-putri bangsa mumpuni mengolah damar itu," ujarnya.