Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Dampak Konflik India dan Pakistan ke Industri Penerbangan Global
1 Maret 2019 9:23 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
ADVERTISEMENT
Hubungan India dan Pakistan kembali memanas. Pemicunya adalah serangan teroris di Kashmir yang menewaskan lebih dari 40 paramiliter India. Pemerintah India menuding Pakistan melindungi teroris, membuat Perdana Menteri Imran Khan marah.
ADVERTISEMENT
Baku tembak membuat pemerintah Pakistan menutup jalur udara mereka sejak Rabu (27/2) lalu. Imbas dari konflik India-Pakistan ini, ratusan penerbangan internasional terganggu.
Berikut kumparan merangkum dampak konflik India-Pakistan ke industri penerbangan global:
1. Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan dari dan ke Pakistan
Dilansir dari Reuters pada Jumat (1/3), maskapai yang membatalkan penerbangan dari dan ke Pakistan adalah Emirates Airways, Qatar Airways, Etihad, Flydubai, Gulf Air, SriLankan Airlines, Air Canada, dan Singapore Airlines.
Beberapa maskapai yang seharusnya melintasi Pakistan untuk menuju Eropa juga terpaksa ambil rute lain melalui Mumbai atau pantai barat India.
Dilansir Daily Mail, Qatar Airways mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menunda sementara penerbangan ke delapan kota di India dan Pakistan karena situasi yang sedang berlangsung di perbatasan India-Pakistan.
ADVERTISEMENT
Emirates dan Etihad juga mengatakan mereka telah menunda beberapa penerbangan ke Pakistan.
"Semua penerbangan dari Kabul ke India telah dibatalkan hingga pemberitahuan lebih lanjut. Sementara maskapai penerbangan India, Air India, telah membatalkan penerbangannya sampai minggu pertama Maret," kata seorang pejabat maskapai di Kabul.
Air Canada mengatakan telah menghentikan sementara layanan ke India karena penutupan wilayah udara Pakistan. Pun dengan penerbangan Singapore Airlines yang menuju Eropa. Sementara itu, British Airways mengatakan sedang memantau situasi dengan cermat terkait kondisi ini.
2. Thai Airways International Batalkan Puluhan Penerbangan ke Eropa
Thai Airways International pada sejak kemarin membatalkan puluhan penerbangan ke Eropa karena Pakistan menutup wilayah udara mereka. Penerbangan itu adalah jurusan London, Munich, Paris, Brussels, Milan, Wina, Stockholm, Zurich, Kopenhagen, Oslo, Frankfurt, dan Roma.
ADVERTISEMENT
Dilansir Daily Mail, Presiden Thai Airways, Sumeth Damrongchaitham mengatakan dirinya tengah mengadakan pertemuan penting untuk membahas dan menjadwal ulang penerbangan ke Eropa.
"Situasi konflik antara Pakistan dan India telah mempengaruhi penerbangan Thai Airways. Penerbangan juga harus kembali ke Bangkok, termasuk penerbangan London dan Frankfurt," katanya.
3. Ribuan Penumpang Inggris Terlantar di Bandara Bangkok
Keputusan Thai Airways yang menutup semua penerbangan yang melintasi rute India-Pakistan untuk menuju ke berbagai negara di Eropa membuat penumpang di Bandara Suvarnabhumi, Bangkok, Thailand terlantar.
Dalam foto yang tersebar dan dimuat Daily Mail, ribuan penumpang tersebut memenuhi bandara. Kebanyakan dari mempertanyakan jadwal pembaharuan dari penerbangan selanjutnya.
Saking banyaknya penumpang yang terlantar, mereka tidak mendapatkan makanan atau minuman pengganti dari penerbangan yang ditutup.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah menunggu selama berjam-jam sekarang, tidak ada makanan atau air. Tidak ada informasi tentang penerbangan terjadwal kami. Staf tidak banyak membantu. Saya sudah di bandara. Mereka sudah menyuruh kita untuk tetap mengantre," kata Backpacker Nicolle Paisley.
4. Ada 800 Penerbangan yang Gunakan India-Pakistan
Pendiri dan Kepala Eksekutif Martin Consulting Media, Mark Martin, mengatakan ada sekitar 800 penerbangan dalam sehari yang menggunakan koridor udara India-Pakistan. Kata dia, dengan adanya konflik ini, ke-800 penerbangan dipaksa terbang memutar, mengambil jalur lain.
"Maskapai ini tidak dapat terbang ke China, jadi harus terbang melebihi Pakistan dan India dan pergi ke Asia Tenggara dan Australia. Sebagian besar lalu lintas ke Bangkok dan Singapura harus terbang di atas Iran dan kemudian mengambil jalan memutar," kata dia seperti dikutip Daily Mail.
ADVERTISEMENT
Menurut portal online flightradar24.com yang melacak pergerakan pesawat secara global, maskapai yang dipaksa memutar di antaranya Singapore Airlines, Finnair, British Airways, Aeroflot, dan Air India.
5. Belum Ada Kepastian Kapan Rute India-Pakistan Dibuka Lagi
Hingga kini, belum ada kepastian kapan pemerintah Pakistan bakal membuka kembali jalur udara mereka. Dengan begitu, penerbangan yang melintasi rute atau transit di India-Pakistan masih belum tahu kapan bisa dilakukan.
Pakistan menutup wilayah udara usai mengklaim telah menembak jatuh dua jet tempur India yang masuk. India juga melakukan klaim yang sama, telah menembak jatuh jet Pakistan.