Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) meramal inflasi pada Maret 2020 akan rendah meskipun penyebaran virus corona begitu cepat. Otoritas moneter memprediksi inflasi pada periode tersebut mencapai 0,13 persen.
ADVERTISEMENT
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, secara tahunan inflasi pada Maret 2020 mencapai 3 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,33 persen (mtm).
Meski demikian, proyeksi inflasi tersebut sedikit lebih tinggi dibandingkan Maret 2019 yang terjadi inflasi 0,11 persen (mtm).
"Kami update, inflasi berdasarkan survei pemantauan harga sampai minggu keempat Maret, kami perkirakan inflasi ini adalah 0,13 persen (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya. Dan secara tahunan bulan ini 3,0 persen (yoy)," ujar Perry dalam video conference, Selasa (31/3).
Sejumlah komoditas yang mendorong inflasi antara lain emas perhiasan dan bawang merah. Sementara sejumlah komoditas pendorong penurunan harga atau deflasi di antaranya cabai merah, cabai rawit, dan tarif angkutan udara.
"Memang kami mendengar informasi beberapa daerah ada masalah pemenuhan kebutuhan pokok, dan informasi ini juga sudah kami sampaikan tidak hanya ke Menko Perekonomian, tapi juga kepada Presiden," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Perry melanjutkan, Presiden Jokowi telah memberikan arahan agar kebutuhan pokok dan pasokan pangan harus tetap terjaga. Hal ini agar kebutuhan masyarakat terpenuhi.
"Instruksi Presiden jaga betul pasokan-pasokan bahan pokok ini sehingga memang harga-harga itu terjangkau, kebutuhan pokok itu terpenuhi," tambahnya.
Secara keseluruhan, Bank Indonesia belum memberikan sinyal untuk merevisi laju inflasi selama tahun ini. Adapun target inflasi secara nasional di tahun ini di kisaran 3 plus minus 1 persen.