Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Meski virus tersebut tidak sampai ke Indonesia, harga masker di dalam negeri rupanya melonjak tajam. Di Pasar Pramuka, Jakarta misalnya, naik hingga 189 persen.
Wandi, penjual masker di Pasar Pramuka mengaku, saat ini harga masker jenis surgical face merek Altamed biasanya dijual Rp 19.000 hingga Rp 20.000 per boks. Kini, harganya melonjak hingga Rp 55.000 per boks.
"Sekarang harganya sudah Rp 55.000 satu boks. Isinya 50 lembar, satu masker 3 ply yang ini (Altamed)," katanya kepada kumparan di Pasar Pramuka, Jakarta, Minggu (1/2).
Selain Altamed, ada masker jenis disposible face mask merek Jeva yang dijual lebih murah yaitu Rp 50.000 satu boks. Satu maskernya hanya 2 ply atau lebih tipis dari Altamed.
ADVERTISEMENT
Selain kedua merek itu, sebenarnya ada satu merek masker yang terkenal, yaitu SENSI. Meski harga aslinya tidak jauh berbeda dengan Altamed dan Jeva, masker buatan China itu paling banyak dicari.
Kata Wandi, saat ini harga masker SENSI bahkan mencapai Rp 66.000 per boks. Akan tetapi, stoknya saat ini habis karena banyak permintaan.
"SENSI lagi kosong. Ibu tahu berapa sekarang harganya? Rp 66.000," kata Wandi kepada seorang pembeli di tokonya.
Wandi mengaku, sejak virus Corona ramai, memang banyak yang mencari masker. Para pembeli yang datang ke Pasar Pramuka bahkan memesan dalam jumlah besar.
Salah satunya adalah dua orang pembeli keturunan China yang datang ke toko Wandi, hari ini. kumparan yang sedang di lokasi melihat dua orang itu ingin memborong masker untuk menutup mulut dan hidung mencapai 2.000 boks.
ADVERTISEMENT
Dua orang itu laki-laki berkaos merah dan putih. Mereka berdua mengenakan masker putih saat berbicara dengan pedagang toko.
"Ini harganya berapa?" kata pembeli berbaju merah kepada Wandi.
Wandi menjawab hanya ada stok 30 boks. Mendengar jawaban Wandi, pembeli tersebut langsung bertanya pada temannya dengan bahasa asing yang terdengar seperti Bahasa Mandarin.
"Oke, bisa bantu enggak? Saya cari barang ini yang banyak. Saya kasih harga Rp 60.000. (Cari) 1.000 dus, 2.000 dus," kata pembeli tersebut.
Pembeli tersebut tanya berapa lama barang ada, Wandi bilang tunggu sampai sore hari.
"Pastikan ada. Jangan Insyaallah. Cari keliling," kata dia lagi menjawab Wandi yang ingin memastikan barang tersebut. Dia langsung memberikan uang muka sekitar Rp 5 juta kepada Wandi dan pergi ke toko lain.
ADVERTISEMENT