Danantara Batal Diluncurkan Besok, Tunggu Prabowo Balik dari Dinas Luar Negeri

6 November 2024 17:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Kepala OJK, Muliaman Hadad di gedung KPK. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Kepala OJK, Muliaman Hadad di gedung KPK. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto batal meluncurkan cikal bakal superholding BUMN, Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) besok, Kamis (7/11).
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diungkapkan Kepala BPI Danantara Muliaman Darmansyah Hadad. Dia menyebutkan, peluncurannya kemungkinan menunggu Prabowo menyelesaikan dinas luar negeri selama dua pekan mendatang.
"(Peluncuran Danantara) belum jadi besok. Iya tunggu presiden kembali ya," kata Muliaman kepada awak media di Istana Kepresidenan, Rabu (6/11).
Adapun Prabowo akan melakukan lawatan ke luar negeri selama lebih dari dua pekan pada November ini. Lawatan itu termasuk kunjungan ke China dan Amerika Serikat.
Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (6/11/2024). Foto: Hafidz Mubarak A/Antara Foto
Prabowo akan mengunjungi Beijing, China, pada 8 hingga 10 November 2024. Kemudian dia menghadiri KTT APEC yang akan digelar pada 10-16 November 2024. Sementara KTT G20 digelar di Brasil pada 18-19 November 2024.
Selain itu, Muliaman menyebutkan alasan peluncuran Danantara diundur karena Prabowo ingin persiapannya dilakukan sebaik mungkin.
ADVERTISEMENT
"Persiapannya diusahakan sebaik mungkin," ujar Muliaman singkat.
Muliaman menyebutkan, nantinya ada dua regulasi yang akan diterbitkan berkaitan Danantara, yakni berbentuk revisi Peraturan Pemerintah (PP) dan Peraturan Presiden (Perpres).
Dengan demikian, untuk sementara belum ada revisi undang-undang (UU) yang mengubah peraturan terkait BUMN, sehingga belum dikonsultasikan bersama DPR.
"Sementara perubahan PP. Ada dua PP nanti saya cek ya, pada intinya ada perubahan PP dan Perpres. Disiapkan agar semua rapih baru kemudian beliau launching," pungkas Muliaman.
Meski begitu, dia tidak membeberkan dengan rinci kapan regulasi tersebut akan diterbitkan. Sama halnya terkait dengan BUMN mana saja yang akan dikonsolidasikan beserta jumlah asetnya.
Untuk sementara, Muliaman menyebutkan fungsi Indonesia Investment Authority (INA), yang merupakan sovereign wealth fund (SWF) Indonesia, akan dileburkan ke dalam Danantara.
ADVERTISEMENT
"Iya ke depan semua dikonsolidasikan. (INA) Dikonsolidasikan nanti ke dalam Danantara," tandasnya.
Berdasarkan informasi yang diterima kumparan, ada tujuh BUMN yang akan menyumbangkan sejumlah asetnya untuk dikelola BPI Danantara.
Ketujuh BUMN itu adalah PT Bank Mandiri (BMRI) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Tbk, PT Bank Nasional Indonesia (BBNI) Tbk, PT Pertamina, PT PLN , MIND ID, dan PT Telkom Indonesia (TLKM) Tbk. Selain tujuh BUMN tersebut, Indonesia Investment Authority (INA) juga akan masuk dalam Danantara.