Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Danantara Dinilai Jadi Peluang RI Tak Lagi Bergantung Modal Asing
24 Februari 2025 18:41 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara ) yang diresmikan Presiden Prabowo Subianto dinilai menjadi peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan investasi. Pengamat BUMN Herry Gunawan mengatakan, Danantara bisa jadi penyangga kebutuhan pendanaan pemerintah, sehingga bisa menurunkan ketergantungan Indonesia terhadap investasi yang bersumber dari modal asing .
ADVERTISEMENT
"Kalau Danantara dikelola dengan baik dan asetnya berlipat, ketergantungan pemerintah terhadap dana asing, misalnya melalui utang, bisa saja menurun," kata Herry dalam keterangannya, Senin (24/2).
Selain itu, keberadaan Danantara memiliki peluang memperkecil kesenjangan antara modal dengan investasi atau disebut saving-investment gap. Kesenjangan antara modal dan investasi ini, lanjut Herry, merupakan persoalan lama perekonomian Indonesia.
Menurutnya, kemampuan pemerintah mendanai investasi sangat terbatas. Akibatnya ekonomi hanya tumbuh di kisaran 5 persen dengan rasio investasi terhadap PDB Indonesia di kisaran 30 persen.
"Lebih dari itu, Danantara diharapkan mampu mengakselerasi transformasi Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045, sebuah era kejayaan di mana Indonesia berdiri sebagai kekuatan ekonomi global yang mandiri, berdaulat, dan disegani," kata Herry.
"Karena itu, Danantara yang akan mengkonsolidasikan BUMN, berpeluang memperbesar kontribusi investasi. Baik yang dilakukan sendiri maupun melalui kerja sama dengan pihak lain, dari dalam maupun luar negeri," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Dengan mengkonsolidasikan sumber daya strategis nasional dan mengoptimalkan pengelolaan aset BUMN , Danantara akan menjadi katalis bagi industrialisasi berbasis nilai tambah, memastikan bahwa kekayaan alam negeri ini tidak lagi diekspor mentah, tetapi diolah dan dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
Terpisah, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan bahwa dengan permodalan yang lebih kuat, badan pengelola investasi Danantara bisa membantu pemerintah lebih cepat merealisasikan hilirisasi dan transisi energi yang selama ini sulit dilakukan.
Dengan mengkonsolidasikan sumber daya strategis nasional dan mengoptimalkan pengelolaan aset BUMN, Danantara akan menjadi katalis bagi industrialisasi berbasis nilai tambah, memastikan bahwa kekayaan alam negeri ini tidak lagi diekspor mentah, tetapi diolah dan dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
ADVERTISEMENT
"Danantara bisa menjadi harapan untuk mempercepat realisasi proyek-proyek dari transisi energi," tegas Bhima.
Bhima melanjutkan, pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BP Danantara juga bisa menjadi langkah strategis untuk mengurangi tekanan keuangan negara.
Sebagai badan pengelola investasi, BP Danantara berpotensi menjadi platform untuk menarik modal asing dan domestik ke proyek strategis nasional tanpa terlalu bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). "Danantara ini bisa menjadi menarik untuk investasi terutama ke energi baru terbarukan," katanya.