Dapat Guyuran Rp 260 Triliun, Ini Strategi BRI Capai Target KUR di 2022
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI telah menetapkan kuota penyaluran KUR 2022 yang meningkat menjadi sebesar Rp 373,17 triliun dengan suku bunga tetap sebesar 6 persen.
Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan BRI telah menetapkan berbagai strategi untuk memenuhi target penyaluran KUR 2022. Dia optimistis, BRI mampu mencapai target penyaluran KUR tersebut.
“Selama ini BRI terus menjalankan strategi untuk mewujudkan business process yang optimal dan efisien. Keduanya terbukti berhasil mendukung upaya BRI dalam menyalurkan kredit di segmen mikro, termasuk KUR,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Sabtu (15/1).
Selain itu, lanjut Catur, BRI juga menerapkan digitalisasi untuk menyalurkan kredit sehingga lebih efisien dan tepat sasaran. Dengan memanfaatkan keunggulan informasi dan teknologi, BRI mampu menjaga bottom line yang solid dengan return yang optimal.
Adapun hingga akhir Desember 2021, BRI berhasil menyalurkan KUR senilai Rp 194,9 triliun kepada 6,5 juta debitur. Jumlah tersebut mencapai 99,65 persen dari kuota KUR yang ditetapkan oleh pemerintah dan dialokasikan kepada BRI tahun 2021, yakni sebesar Rp195,59 triliun.
ADVERTISEMENT
Penyaluran KUR BRI sepanjang 2021 tersebut juga tercatat naik 40,7 persen secara year-on-year (yoy) dibandingkan dengan penyaluran per Desember 2020 yang mencapai sebesar Rp 138,5 triliun.
Catur melanjutkan, tercatat peningkatan jumlah nasabah baru untuk KUR Mikro mencapai 61 persen hingga Desember 2021. Selain itu, untuk nasabah baru KUR Supermikro jumlahnya mencapai 97,6 persen per Desember 2021.
Dari sisi sebaran KUR juga terus meningkat, pada tahun 2019 jangkauan sebaran KUR mencapai 5,4 orang dari 100 orang mendapatkan fasilitas KUR dari BRI, dan pada tahun 2021 meningkat signifikan menjadi rata-rata sebanyak 8,7 dari 100 orang mendapatkan fasilitas KUR dari BRI.
Dari sisi sektor ekonomi, BRI telah menyalurkan KUR sektor produksi sebesar 56,16 persen. Berturut-turut paling besar adalah di sektor perdagangan sebesar Rp 85,4 triliun, sektor pertanian Rp 61,1 triliun, dan sektor industri pengolahan Rp 19,5 triliun.
ADVERTISEMENT
Catur menambahkan, alokasi KUR tersebut merupakan hal positif bagi BRI dalam mendukung pengembangan ekosistem ultramikro melalui outlet co-location SENYUM-nya.
"Ke depan, BRI terus berfokus pada segmen mikro sebagai core utama pertumbuhan pinjaman KUR. Dengan menyalurkan kredit ke sektor produktif, upaya tersebut diharapkan dapat memperkuat pemulihan ekonomi nasional," tutup dia.