Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Dapat Kode WALK, Bandara IKN Bisa Layani Penerbangan Internasional
12 November 2024 20:20 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diumumkan dalam laman resmi Direktorat Jenderal Perhubungan (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Bandara IKN kini resmi mendapatkan status internasional, sehingga nama resminya menjadi Bandara Internasional Nusantara.
Dikutip kumparan pada Selasa (12/11), Bandara Internasional Nusantara termasuk dalam pengelolaan Otoritas Bandar Udara Wilayah VII Balikpapan, dengan status operasi Umum dan penggunaan domestik.
Meski demikian, bandara yang berlokasi di Kabupaten Penajam Paset Utara, Sepaku, Kalimantan Timur, itu belum mendapatkan kode International Air Transport Association (IATA).
Bandara itu termasuk dalam klasifikasi bandara 3C dan penggunaan untuk domestik, serta kelas Satuan Pelayanan Bandar Udara dan pengelolanya UPT Ditjen Hubud. Pesawat terbesar yang bisa lepas landas dan mendarat di bandara tersebut alias critical aircraft yakni Boeing 737-800.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan catatan kumparan, saat ini Bandara IKN memiliki panjang Runway 2200 x 45 Meter yang dapat menampung 3 pesawat narrow body atau 1 pesawat narrow body dan 3 helikopter.
Nantinya, jika proyek sudah selesai seperti target pada akhir tahun 2024, bandara tersebut akan dapat menampung 7 pesawat narrow body seperti Boeing 737 dan Airbus A320 serta 3 pesawat wide body dengan panjang runway bandara yaitu 3000 x 60 Meter.
Mantan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan rencana ke depan, bahwa bandara komersial IKN nantinya akan melayani jemaah umrah di Kalimantan.
Menurut Budi, Bandara IKN sudah memiliki standar internasional untuk memenuhi kebutuhan ibadah umrah. Salah satunya, dengan panjang runway atau landasan pacu sepanjang 3.000 meter.
ADVERTISEMENT
"Orang Umrah se-Kalimantan bisa dari sini. Kalau runway 3.000 meter, pesawat 777 tidak perlu singgah di bandara lain," kata dia di IKN, Jumat (11/10).
Budi optimistis bandara yang dibangun dengan anggaran senilai Rp 4,2 triliun ini memiliki prospek bagus ke depan sebab kota penyangga seperti Balikpapan sudah memiliki bandara yang juga cukup baik.