Dapat Target Investasi Jumbo, Bahlil Minta Sri Mulyani Tambah Anggaran BKPM

9 Juni 2023 20:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Eks PM Inggris Tony Blair di Indonesia Pavilion, Davos, Swiss, Rabu (18/1/2023). Foto: Dok. Kementerian Investasi
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Eks PM Inggris Tony Blair di Indonesia Pavilion, Davos, Swiss, Rabu (18/1/2023). Foto: Dok. Kementerian Investasi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengeluhkan anggaran kementeriannya stagnan, sementara dia harus mengejar investasi yang targetnya selalu naik tiap tahun.
ADVERTISEMENT
Kementerian Investasi/BKPM tahun ini ditargetkan mendapat realisasi investasi sebesar Rp 1.400 triliun dan 2024 nanti sebesar Rp 1.600 triliun. Target tahun dipatok pemerintah lebih tinggi agar pertumbuhan ekonomi Indonesia terjaga di atas 5,3 persen.
"Tugas saja yang dikasih, uangnya enggak dikasih. Jadi kalau enggak sampai (target) jangan salahkan Kementerian Investasi," kata Bahlil saat Raker dengan Komisi VI DPR RI, Jumat (9/6).
Pagu indikatif yang diberikan untuk Kementerian Investasi/BKPM dalam tahun anggaran 2024 adalah Rp 1,22 triliun. Kementerian Investasi/BKPM kemudian mengajukan usulan tambahan sebesar Rp 875 miliar.
Tambahan anggaran tersebut salah satunya digunakan untuk Online Single Submission (OSS). Padahal, OSS ini adalah sistem perizinan berusaha terintegrasi yang digunakan pemerintah untuk mempermudah investasi masuk ke Indonesia.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalila (kanan) pada Upacara Hari Lahir Pancasila di Lapangan Monas, Jakarta, Kamis (1/6/2023). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
Bahlil juga mencontohkan ketimpangan antara alokasi anggaran untuk OSS ini, sebesar Rp 30 miliar, dibanding dengan anggaran yang digelontorkan untuk aplikasi di Kementerian Keuangan yang kata dia nilainya ratusan miliar bahkan triliunan.
ADVERTISEMENT
"Kalau minta OSS harus bagus, kasih anggaran yang bagus, kalau enggak bagus jangan tanya. Jadi ada wartawan di sini, tulis saja supaya Kemenkeu juga dengar, enggak apa-apa dong kita fair-fair saja," tegas Bahlil.
Dengan anggaran hanya Rp 30 miliar, investasi yang harus didapatkan Indonesia lebih dari Rp 1.000 triliun. Menurutnya untuk pemutakhiran sistem OSS ini diperlukan anggaran yang besar. Sementara investasi di Indonesia menjadi penggerak ekonomi bangsa, mulai dari sektor industri, perdagangan, sampai penerimaan pajak negara.
"Ini bukan curhat lagi. Supaya enggak ada pertanyaan banyak terkait OSS. Jadi kalau kekurangan, ya, itu bukan curhat, ini kondisinya. Jadi kami mohon pimpinan kalau mau bagus, tambah anggaran. Kalau enggak mau tambah anggaran, jangan banyak tanya perihal ini, itu saja," pungkas dia.
ADVERTISEMENT