Dapat Warisan Utang Jumbo, Prabowo Bakal Bayar Bunga Utang Rp 552,9 T di 2025

18 Agustus 2024 14:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Menhan Prabowo Subianto saat upacara HUT ke-79 RI di Istana Negara IKN, Kalimantan Timur, Sabtu (17/8/2024). Foto: Achmad Ibrahim/AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Menhan Prabowo Subianto saat upacara HUT ke-79 RI di Istana Negara IKN, Kalimantan Timur, Sabtu (17/8/2024). Foto: Achmad Ibrahim/AP Photo
ADVERTISEMENT
Presiden terpilih Prabowo Subianto bakal menerima warisan utang negara dengan nominal jumbo. Utang pemerintah per akhir Juli 2024 tercatat mencapai Rp 8.502,69 triliun.
ADVERTISEMENT
Mengutip Buku II Nota Keuangan dan RAPBN 2025, Prabowo dibebankan untuk membayar bunga utang senilai Rp 552,9 triliun di tahun pertama kepemimpinannya. Angka ini belum termasuk pembayaran pokok utang.
“Dalam RAPBN tahun anggaran 2025 pembayaran bunga utang direncanakan sebesar Rp 552.854,3 miliar, naik 10,8 persen dari outlook pembayaran bunga utang pada tahun anggaran 2024,” tulis keterangan dalam buku tersebut.
Pembayaran bunga utang Rp 552,triliun terdiri dari pembayaran bunga utang dalam negeri senilai Rp 497,62 triliun dan pembayaran bunga utang luar negeri senilai Rp 55,23 triliun.
Secara garis besar, pembayaran bunga utang tahun anggaran 2025 meliputi pembayaran bunga atas outstanding utang yang berasal dari akumulasi utang tahun-tahun sebelumnya.
Tak hanya itu, pembayaran bunga utang juga memperhitungkan rencana pembiayaan utang 2024 dan 2025, rencana program pengelolaan portofolio utang (liabilities management).
ADVERTISEMENT
Perhitungan besaran pembayaran bunga utang juga didasarkan pada beberapa asumsi, seperti nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, terutama dolar Amerika Serikat (USD), yen Jepang (JPY), dan euro (EUR).
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, jumlah utang jatuh tempo di tahun pertama kepemimpinan Prabowo mencapai Rp 800,33 triliun. Angka tersebut terdiri dari SBN Rp 705,5 triliun dan pinjaman Rp 94,83 triliun.