Dari Bus Listrik hingga Sepeda, Begini Sistem Transportasi IKN Nusantara

15 Juli 2022 9:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Desain final IKN Nusantara. Foto: Dok. Nyoman Nuarta
zoom-in-whitePerbesar
Desain final IKN Nusantara. Foto: Dok. Nyoman Nuarta
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Badan Otorita IKN Nusantara Bambang Susantono menyebut sepeda hingga bus listrik bakal jadi transportasi utama di IKN Nusantara. Sistem transportasi cerdas atau Intelligent Transportation System (ITS), bakalan menjadi sistem yang diterapkan di ibu kota baru.
ADVERTISEMENT
"Saya berharap ITS dapat menjadi sistem yang implementable dan do-able serta mampu menjawab tantangan di masa depan IKN dengan mengadaptasi teknologi mutakhir, internet of things, kecerdasan buatan, dan teknologi robotik,” ujar Bambang dikutip dari keterangan resmi, Jumat (15/7).
Pengembangan ITS di IKN Nusantara, kata Bambang, perlu memperhatikan tiga hal. Pertama, ITS dengan rencana induk transportasi berkelanjutan di Nusantara.
Kedua, sistem yang dikembangkan ITS harus mampu menjawab tantangan ke depan secara dinamis untuk mengantisipasi masa depan teknologi transportasi. Ketiga, teknologi yang dikembangkan harus sesuai dengan kapasitas institusi yang akan menjalankannya.
“Jangan sampai terjadi ketergantungan kepada satu ahli atau perusahaan tertentu," tutur Bambang. Transfer teknologi harus menjadi bagian dari capacity building, dan pelaksanaannya harus melibatkan institusi lokal. Utamanya kampus akademis yang menurutnya bisa mengembangkan lebih lanjut teknologi ini.
Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Bambang Susantono (kiri) berjalan bersama Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe (kanan) usai melakukan pertemuan di gedung KPK, Jakarta, Senin (21/3/2022). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
Bambang menyebut adaptasi sistem transportasi cerdas ini harus layak secara teknis, dapat diterima secara sosial, layak secara ekonomi dan finansial, dan berkelanjutan secara lingkungan.
ADVERTISEMENT
Sementara Koordinator Tim Ahli Tim Transisi IKN Wicaksono Sarosa menjelaskan, perencanaan transportasi di IKN akan memenuhi 8 Prinsip dan 24 Indikator Kinerja Utama (KPI) yang tertuang dalam lampiran UU IKN.
Perencanaan transportasi di IKN bertujuan untuk memenuhi prinsip-prinsip dan target KPI seperti Prinsip Terhubung Aktif dan Mudah Diakses dengan target KPI 80 persen perjalanan dengan transportasi publik atau mobilitas aktif, serta 10 menit ke fasilitas penting dan simpul transportasi publik.
Dalam rencana induk, angkutan umum akan menjadi tulang punggung mobilitas IKN. Di dalamnya terdapat empat koridor transportasi yakni koridor regional, koridor primer, koridor sekunder, dan tersier.
"Koridor regional menggunakan kereta regional dan juga tol, koridor primer dengan kereta dalam kota. Lalu koridor sekunder menggunakan Bus Rapid Transit (BRT) listrik, dan koridor tersier menggunakan kendaraan listrik otonom (Autonomous EV), sepeda, dan bus feeder,” ujar Wicaksono.
ADVERTISEMENT

Tantangan Pengembangan Transportasi di IKN Nusantara

Pemimpin Tim Penyusun Rencana Induk sistem transportasi cerdas di IKN sekaligus Wakil Presiden ITS Indonesia Resdiansyah mengungkapkan, sudah mengajukan delapan sistem ITS untuk IKN. Rinciannya yakni Advanced Traffic Management Systems (ATMS), Advanced Public Transportation System (APTS), Incident Management System (IMS), Electronic Payment System
(APS), Advanced Traveller Information System (ATIS), Advanced Parking Management System (APMS), Commercial Vehicle Operation System (CVOS), dan Autonomous Driving System (ADS).
Bus Listrik Transjakarta melintas di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Selasa (22/3/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Akan tetapi, menurut Resdiansyah, tidak semua teknologi transportasi cerdas yang diajukan bisa diadopsi sepenuhnya di IKN. Terdapat beberapa hambatan dalam penerapan ITS mulai dari kondisi geografis, perencanaan infrastruktur, hingga sumber daya manusia dan perubahan perilaku mengemudi.
“Tantangannya tidak mudah tetapi tidak ada yang sulit, ini hanya menjadi tantangan yang cukup serius terutama sumber daya manusianya,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, dengan mempertimbangkan target dan tantangan yang ada, sistem pengendali lalu lintas cerdas direncanakan akan menjadi teknologi ITS pertama yang dikembangkan di IKN khususnya di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
“Kita akan melompat ke generasi ke-4 (teknologi pengendali lalu lintas) di awal karena simpul lalu lintas masih di bawah 100 dan segera kita akan menuju ke digital twin traffic controller yang berbasis artificial intelligence. Di sini machine learning akan digunakan untuk memprediksi seluruh lalu lintas yang ada di IKN dan akan terintegrasi satu sama lain,” jelasnya.
Digital twin, jelas Resdiansyah, merupakan teknologi yang memanfaatkan teknologi sensing dengan kecerdasan buatan yang dipasang di seluruh IKN untuk mengumpulkan data. Kemudian data yang telah dikumpulkan akan disimulasikan sehingga bisa dilakukan modelling untuk mengefisiensikan setiap detik lalu lintas di IKN.
ADVERTISEMENT