Dari Kampung ke Kampus: Perjalanan Wisuda yang Nyaman Bersama Bluebird

29 November 2024 15:57 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengemudi taksi Bluebird. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengemudi taksi Bluebird. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Lima hari menjelang wisuda anak terakhirnya, Yumyanah sudah bertanya kepada anak sulungnya, "Naik apa kita, Nak? Perlukah sewa mobil saudara?".
ADVERTISEMENT
Perempuan berusia 53 tahun itu ingin sampai tepat waktu ke wisuda anaknya dengan nyaman. Sejak pandemi COVID-19, kampus tersebut hanya membolehkan salah satu orang tua untuk mendampingi anaknya masuk ke ruang wisuda dan dia yang akan mewakilinya, sementara suami dan anaknya yang lain akan menunggu di luar.
Pengalaman itu dibagikan Yumyanah kepada kumparan. Dia bercerita anaknya memilih taksi Bluebird dengan kapasitas 6 orang untuk mereka pergi wisuda, alih-alih memesan layanan mobil online yang lain atau naik kereta.
Sang anak, kata dia, memilih Bluebird karena bisa dipesan sejak hari sebelumnya karena ada fitur set pick-up time di aplikasi MyBluebird untuk mengatur kapan akan dijemput. Maklum saja, rumah mereka di perkampungan yang akses jalannya sempit, sehingga bagi yang tidak terbiasa melewati jalan itu, akan kesulitan.
ADVERTISEMENT
“Apalagi berangkatnya pagi-pagi kan, kadang agak susah mencari driver yang mau jemput pagi-pagi ke sini. Maklum rumah di kampung. Tapi kalau dengan sopir Bluebird, jarang mengeluh kalau ke sini,” kata Yumyanah, Rabu (27/11).
Order taksi Yumyanah dan keluarga di MyBluebird, Minggu (17/11/2024). Foto: Pribadi
Anak bontotnya diwisuda 17 November 2024, sang anak sulung membantu memesankan taksi Bluebird pada malam sebelumnya dengan jam penjemputan pukul 05:00 WIB. Penumpang akan mendapatkan taksi sebelum 20 menit penjemputan dan sopir akan menghubungi lewat chat di aplikasi atau menelepon langsung.
Sebagai perempuan, Yumyanah harus bersolek dulu dan rupanya memakan waktu. Dia memberi tahu anaknya apakah pesanan taksinya bisa diubah.
“Namanya kita perempuan harus dandan, jam 4:30 WIB belum rapi. Dan ternyata bisa di-cancel dengan cepat, setelah itu pesan lagi supaya dijemput di jam 6 pagi. Kata anak saya, dia dapat diskon pula,” katanya.
ADVERTISEMENT
Sopir bernama Andri Setiawan tiba di depan sebuah masjid untuk menunggu rombongan Yumyanah. Kondisi saat itu habis hujan, jadi jalanan kampung agak becek. Beruntungnya, sang sopir, kata Yumyanah, tidak mengeluh dan ikut turun untuk memasukkan beberapa barang bawaannya.
Perjalanan Yumyanah dari rumahnya di Bogor ke tempat wisuda anaknya di UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan sejauh 54 kilometer. Selama kurang lebih 1,5 jam di taksi, dia merasa antusias sekaligus haru karena hari itu menjadi momen paling ditunggu melihat anak terakhirnya lulus kuliah, seperti #SetiapKilometerBerarti perjalanan mereka sangat berarti.
Yumyanah bersama anak dan suaminya usai hadiri wisuda di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Minggu (17/11/2024). Foto: Pribadi

Fixed Price Bikin Tenang Lihat Argometer, Jalan Tambah Nyaman

Selain bisa mengatur waktu penjemputan, hal yang disukai Yumyanah dari Bluebird adalah adanya pilihan harga perkiraan (estimation) dan harga tetap (fixed price). Menurut dia, fitur ini bikin dia jadi tidak was-was pesan taksi.
ADVERTISEMENT
“Selama ini kan asumsi kita kalau naik taksi tuh deg-degan ya, argo berapa nih? Mulai dari buka pintu aja udah kena biaya tuh. Tapi di aplikasi ini ada pilihannya, jadi tenang deh karena sudah tahu harganya,” terangnya.
Infografik fitur di aplikasi MyBluebird. Aset: kumparan/Ema Fitriyani
Menariknya lagi, kata dia, saat pesan di malam sebelumnya, dia kena harga fixed price Rp 244 ribu. Tapi setelah besok paginya dibatalkan karena belum siap berangkat, ternyata harga berubah menjadi Rp 175 ribu. Itu pun belum termasuk diskon jika membayar cashless seperti lewat GoPay. Katanya benar-benar memberikan kemudahan bertransaksi.
"Pulangnya juga sama, kita pesan Bluebird. Dapat diskon, sopir ramah, mobil bersih. Antara saking nyamannya dan capek seharian hadir wisuda, bablas tidur di mobil," katanya tertawa.
ADVERTISEMENT
Layanan fitur Fixed Price memang menjadi cara Bluebird memberikan kenyamanan penumpang lewat programnya yaitu Standar Nyaman Indonesia (SNI). Diluncurkan sejak 2021, layanan ini ingin memberikan kepastian ke penumpang soal harga naik taksi Bluebird.
Infografik fitur di aplikasi MyBluebird. Aset: kumparan/Ema Fitriyani
Direktur Utama PT Blue Bird Tbk (BIRD) Adrianto Djokosoetono mengatakan pengembangan teknologi merupakan bagian penting dari transformasi Bluebird untuk terus menghadirkan solusi mobilitas yang inovatif dan memenuhi Standar Nyaman Indonesia (SNI).
“Jadi MyBluebird secara berkelanjutan memang melakukan inovasi, dengan meluncurkan fitur Fixed Price yang memberikan alternatif selain menggunakan argometer untuk memberikan kepastian harga,” kata Andre, panggilan akrabnya, dalam sebuah konferensi pers, Selasa (30/7).
Selain Fixed Price, Bluebird juga terus menambah fitur lainnya untuk menjaga kenyamanan penumpang seperti MyBluebird Subscription. Fitur ini memberikan beragam paket perjalanan sesuai kebutuhan konsumen. Bluebird juga memanfaatkan channel reservasi baru, Bluebird Whatsapp Reservations, agar memberikan kemudahan dalam melakukan pemesanan layanan Bluebird untuk pengguna di luar Jabodetabek.
ADVERTISEMENT
Ekspansi bisnis pada segmen layanan shuttle pun dilakukan Bluebird. Dengan koneksi antar kota yang telah terbangun, Cititrans Busline hadir untuk memenuhi kebutuhan konsumen untuk perjalanan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang memberikan level baru SNI.
Direktur Utama PT Blue Bird Tbk Adrianto Djokosoetono menghadiri acara peluncuran armada taksi terbaru di Kantor Pusat Bluebird. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Pengguna MyBluebird Dongkrak Pendapatan hingga 2 Digit

Ibarat manusia, aplikasi MyBluebird yang lahir di Blackberry pada 2011 terus bertumbuh hingga menjadi dewasa. Transformasi itu terlihat dari berbagai inovasi yang dilakukan manajemen dengan memperbaharui versi dan meningkatkan fiturnya.
Penambahan fitur di MyBluebird berhasil menaikkan jumlah pengguna hingga bisa pendapatan perusahaan terdongkrak dua digit. Andre mengatakan hingga kuartal III 2024, jumlah pengguna MyBluebird melonjak lebih dari 4 kali lipat sejak pandemi COVID-19 2020.
Pandemi mempercepat adopsi teknologi digital di berbagai aspek kehidupan, termasuk transportasi. Dengan adaptasi layanan yang inovatif, Bluebird menurutnya mampu menarik lebih banyak pengguna aplikasi MyBluebird sejak pandemi hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
"Selain Jakarta, kota-kota operasional seperti Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya juga menunjukkan perkembangan yang signifikan. Sementara itu segmen rental, shuttle, dan layanan lainnya meningkat 20,7 persen secara year on year (yoy)," kata Andre.
Kenaikan jumlah pengguna aplikasi MyBluebird ini mendorong pendapatan kuartal III 2024 menjadi Rp 3,66 triliun atau meningkat 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy).
Pendapatan yang naik dua digit ini membuat Bluebird mencetak laba Rp 442 miliar di kuartal III 2024, naik 20 persen secara yoy. Pada basis kuartalan (qtq), laba juga menunjukkan peningkatan signifikan, yakni Rp 176 miliar atau naik 69 persen dibandingkan kuartal III 2023 dan 18 persen dibandingkan kuartal II 2024.
ADVERTISEMENT
“Dengan fokus pada inovasi layanan dan ekspansi yang relevan dengan kebutuhan konsumen, kami yakin dapat terus memberikan solusi mobilitas yang relevan dan inklusif guna memberikan layanan yang nyaman dan mendukung keberlanjutan," terangnya.
Naiknya pengguna MyBluebird juga mendorong penambahan jumlah armada Bluebird. Berdasarkan data perusahaan yang diolah kumparan, saat pandemi COVID-19, jumlah kendaraan yang dimiliki Bluebird sempat berkurang drastis, tapi tahun berikutnya perusahaan mulai bangkit dan adaptasi teknologi meluncurkan berbagai fitur menarik di aplikasi.
Untuk tahun ini perusahaan menargetkan 27.000 unit armada. Dari target itu, ada 5.000 kendaraan baru yang di dalamnya akan ada 500 unit kendaraan listrik sebagai bagian dari program peremajaan armada.
Penambahan mobil listrik juga jadi upaya Bluebird untuk kurangi emisi karbon. Sebagai pionir mobilitas berkelanjutan, sejak 2018 Bluebird berhasil mengurangi lebih dari 188.000 ton emisi karbon hingga kuartal ketiga 2024.
ADVERTISEMENT
Komitmen Bluebird lebih dari penerapan armada ramah lingkungan, perseroan membangun ekosistem mobilitas berkelanjutan untuk mendukung operasional lebih dari 3.500 armada ramah lingkungan berbasis listrik (Electric Vehicle/EV) dan Compressed Natural Gas (CNG).
"Jadi peningkatan utilitas armada didukung oleh aplikasi MyBluebird yang menjadi medium reservasi yang mengalami pertumbuhan terbesar," ujar Andre.