Dari LG Energy Solution hingga CBL, Intip Kemajuan Proyek Baterai Listrik

12 September 2022 13:05 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pengemudi mengisi daya baterai mobil listriknya di SPKLU Gedung PLN Gambir, Jakarta, Rabu (13/0/2022). Foto: Agha Yuninda/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pengemudi mengisi daya baterai mobil listriknya di SPKLU Gedung PLN Gambir, Jakarta, Rabu (13/0/2022). Foto: Agha Yuninda/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Indonesia Battery Corporation (IBC) melaporkan kemajuan sejumlah proyek pengembangan baterai listrik (EV battery) yang sedang dibangun, salah satunya yang terintegrasi dengan LG Energy Solution dan (T Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co, Ltd (CBL).
ADVERTISEMENT
Direktur Utama IBC, Toto Nugroho, mengatakan melakukan penyelesaian transaksi tambang direalisasikan dengan CBL dan LG pada kuartal 4 tahun 2022. Sedangkan proses produksi diharapkan selesai di kuartal 3 tahun 2024.
"Proyek Titan LG Energy Solution pada kuartal 2 tahun 2024 sudah mulai produksi. Baterai mereka dimulai oleh Hyundai dengan fasilitas produksi yang telah dibangun di Karawang," ujar Toto dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, Senin (12/9).
Toto mengatakan, fasilitas di Karawang ini merupakan fasilitas produksi baterai EV terbesar di Asia. Fasilitas produksi pengolahan nikel dan bahan baku baterai ditargetkan selesai pada kuartal 2 tahun 2026.
Untuk proyek Dragon CBL, Toto berharap fasilitas produksi pengolahan nikel mencakup Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dan HPAL selesai pada kuartal 1 tahun 2025.
Petugas mengganti baterai motor listrik dalam pameran Festival Energi Terbarukan di Jakarta, Kamis (2/6/2022). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
"Produksi baterai insya allah bisa tercapai di kuartal 1 tahun 2026. Untuk mempercepat realisasi Proyek Titan LGES dan Proyek Dragon CBL, kedua proyek tersebut menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN)," katanya.
ADVERTISEMENT
Toto membeberkan manfaat pengembangan industri baterai listrik di jangka pendek, yaitu 300 pekerja Indonesia ikut pelatihan teknis di Korea yang bekerja di Pabrik 10 GWH Cell di Karawang.
Ia juga menyebut adanya tambahan modal untuk PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) dari transaksi tambang, untuk berinvestasi pada pengolahan nikel (RKEF dan HPAL) pada baterai kendaraan listrik.
"Dalam jangka panjang, terciptanya lapangan kerja dengan total tenaga kerja 125 ribu orang per tahun. Selain itu, kebutuhan produk baterai EV terpenuhi dari dalam negeri," imbuh Toto.