Dari Tambang di Sorowako, Nikel RI Disulap Jadi Baterai hingga TV

2 Juli 2018 8:34 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tambang Nikel. (Foto: Thinkstock/Zetter)
zoom-in-whitePerbesar
Tambang Nikel. (Foto: Thinkstock/Zetter)
ADVERTISEMENT
Indonesia dikenal dengan kekayaan alamnya yang melimpah. Salah satu material berharga yang terkandung di tanah Indonesia adalah nikel. Nikel banyak dikombinasikan dengan logam lain untuk membentuk campuran karena fleksibilitas dan ketahanannya terhadap oksidasi dan korosi.
ADVERTISEMENT
Logam ini mampu mempertahankan karakteristiknya bahkan dalam suhu ekstrem. Nikel digunakan dalam berbagai produk, seperti televisi, baterai isi ulang, koin, peralatan makan bahkan gerbong kereta. Salah satu tambang nikel terletak di Sorowako, Sulawesi Selatan milik PT Vale Indonesia Tbk.
“Produk utama PT Vale Indonesia adalah nikel matte, bentuknya seperti pasir. Produk ini memiliki unsur nikel sebanyak 78%, cobalt 1%, sulfur 20% serta material lainnya,” ungkap Senior Manager of Communications PT Vale Indonesia Budi Handoko kepada kumparan, Senin (2/7).
Menurut Budi, tingkat produksi tahunan mencapai rata-rata 75.000 metrik ton nickel matte. Lini produksi tersebut beroperasi dengan energi terbarukan yang dihasilkan oleh tiga pembangkit listrik tenaga air (PLTA), yang secara keseluruhan menghasilkan listrik 365 Megawatt (MW).
ADVERTISEMENT
“Saat ini, kami menjadi produsen nikel terbesar di Indonesia dan menyumbang 5% pasokan nikel dunia,” ujarnya.
Tahun lalu, Vale Indonesia berhasil menjual 77.643 nikel matte. Angka ini turun 2% dibanding penjualan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 78.976 ton nikel matte.