Darmin: Bisnis 7-Eleven di Negara Lain Berjaya

3 Juli 2017 14:40 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)
ADVERTISEMENT
Waralaba 7-Eleven hanya bertahan kurang lebih 8 tahun di Indonesia. Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, tumbangnya bisnis ritel 7-Eleven karena tidak mampu bersaing dengan peritel sejenis.
ADVERTISEMENT
Menurut Darmin, model bisnis yang diterapkan oleh 7-Eleven yaitu mengambil keuntungan yang cukup besar dibanding ritel yang ada.
"Mereka mengambilnya dari perusahaan-perusahaan yang memasukkan barang ke mereka, sehingga bisa diperkirakan ya kalah bersaing. Sehingga bukan itu bisnis model yang pas karena saingannya mengungguli dia," kata Darmin saat ditemui di kantornya, Kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (3/7).
Seven Eleven (Foto: Wikimedia commons)
zoom-in-whitePerbesar
Seven Eleven (Foto: Wikimedia commons)
Darmin mengatakan, berbeda dengan di Indonesia, di negara lain bisnis 7-Eleven justru terus berkembang. Pasalnya, konsep bisnis yang dipakai 7-Eleven di negara lain tidak seperti yang diterapkan di Indonesia.
"Di negara lain di Amerika Serikat Sevel berjaya, karena bisnis modelnya dia mungkin bukan restoran," katanya.
Untuk itu, Darmin akan mengatur bisnis ritel yang ada di Indonesia. Mengingat bisnis ritel di Indonesia saat ini bukanlah bisnis perorangan melainkan bisnis waralaba sehingga perlu diatur agar ritel yang ada saat ini tidak menyaingi keberadaan bisnis usaha kecil dan menengah.
ADVERTISEMENT
"Bisnis yang sekarang ini bisnis ritel minimarket, itu kalau kalian perhatikan bukan milik satu perusahaan saja tapi milik waralaba juga orang bisa investasi ikut di dalam network mereka, dan arahnya sebetulnya saya sudah beberapa kali ceritain arahnya pengaturan kita akan ada," ujarnya.