Darurat Militer Korsel Dicabut, Nilai Tukar Won per Dolar AS Kembali Menguat

4 Desember 2024 7:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mata uang won Korea. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mata uang won Korea. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Setelah darurat militer dicabut oleh Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, pada Rabu (4/12) nilai tukar won per dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, nilai tukar won terhadap dolar AS kembali menguat di angka 1.418, setelah Yoon mengumumkan mencabut darurat militer Korsel. Sebelumnya, mata uang Korea jatuh ke level 1.443,40 won per dolar AS, terendah sejak Oktober 2022 setelah Yoon mengumumkan darurat militer pada Rabu (3/12).
Yoon sebelumnya mengatakan dia tidak punya pilihan selain menggunakan darurat militer untuk melindungi demokrasi liberal, mengatakan partai-partai oposisi telah menyandera proses parlemen untuk melempar Korea Selatan ke dalam krisis.
Won merosot ke level terendah sejak Mei 2023 terhadap yen, dan terakhir turun 0,9 persen di 1.052.
Militer memasuki gedung utama Majelis Nasional setelah Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer di Seoul, Korea Selatan, Selasa (3/12/2024). Foto: Cho Jung-woo/Newsis via AP
Lebih lanjut, namun kemenangan itu menutup beberapa kerugiannya pada hari Selasa setelah Yoon mengatakan dia akan bergerak untuk mencabut darurat militer yang telah dia terapkan beberapa jam sebelumnya. Deklarasi darurat militer Yoon dengan suara bulat ditolak oleh 190 anggota parlemen, dengan partainya sendiri mendesaknya untuk mencabut dekrit tersebut.
ADVERTISEMENT
Dengan ketegangan politik di Korea Selatan yang sebagian mereda, investor berfokus pada salah satu cerita utama yang mengganggu zona euro, yakni politik Prancis.
Perdana Menteri Prancis Michel Barnier menghadapi mosi tidak percaya pada hari Rabu setelah oposisi sengit dari seluruh spektrum politik terhadap anggarannya, yang berisi kenaikan pajak yang menyakitkan dan pemotongan pengeluaran yang bertujuan untuk memperbaiki keuangan negara yang genting.
"Kami berada di ujung ekor krisis," kata Marc Chandler, kepala strategi pasar di Bannockburn Forex di New York.