Dasco Beberkan Alasan Susu Tak Masuk Menu Wajib Makan Bergizi Gratis: Gula Semua

7 Januari 2025 15:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad di Hotel Grand Sahid, Selasa (7/1/2025).  Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad di Hotel Grand Sahid, Selasa (7/1/2025). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad membeberkan alasan mengapa susu tidak dimasukkan dalam simulasi program Makan Bergizi Gratis yang dirancang pemerintah.
ADVERTISEMENT
Menurut Dasco, salah satu pertimbangan utama karena tingginya kandungan gula pada susu kemasan, dianggap tidak sesuai dengan tujuan program untuk meningkatkan pola makan sehat masyarakat.
Dasco mengungkapkan, anggaran senilai Rp 10 ribu per anak tak cukup untuk mengakomodir susu. Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menganggarkan sebesar Rp 15 ribu per anak untuk program Makan Bergizi Gratis. Belakangan, alokasi ini dipangkas menjadi Rp 10 ribu per anak.
Dasco menyebut pemerintah tidak perlu melakukan evaluasi program Makan Bergizi Gratis dalam waktu dekat. Mengingat program tersebut baru saja berjalan sehari.
“Baru sehari, masa udah dievaluasi,” ungkap Dasco.
Dalam kesempatan sebelumnya, Dasco menyebut secara garis besar program ini disambut baik.
"Ya dalam satu hari, tentunya kita belum bisa memberikan penilaian itu berhasil atau tidak berhasil. Tapi secara keseluruhan kita lihat bahwa program makan bergizi itu mendapat sambutan yang bagus dari masyarakat," kata Dasco di Gedung DPR.
ADVERTISEMENT
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi meninjau Dapur Makan Bergizi Gratis di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (6/1/2025). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparan
Soal Prabowo yang disebut juga ikut merogoh koceknya sendiri, Dasco mengaku belum mendapatkan informasi.
"Saya belum tahu pasti apakah kemudian itu benar dari anggaran dari Pak Prabowo atau bagaimana. Sehingga saya belum bisa menjawab," tutupnya.
Di Jabodetabek, program ini bertahap digelar. Ada sekolah yang belum melaksanakan karena menunggu juknis dari pemerintah pusat.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkap penerima manfaat dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) seluruh Indonesia di hari pertama mencapai 400.000 sampai 600.000 orang.
Menurut Dadan, BGN selaku offtaker program MBG ini akan melakukan evaluasi mitra atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di setiap harinya.
Menu yang dihadirkan pun beragam. Menu MBG yang disediakan di Dapur Halim Perdanakusuma misalnya terdiri dari nasi putih, ayam teriyaki, tumis buncis dan wortel, serta buah pisang.
ADVERTISEMENT
Lain lagi di SDN Slipi 15, Jakarta Barat. Menu di sana adalah nasi, ayam tepung goreng, tahu tepung goreng, tumis kacang panjang, buah jeruk.
Di Madiun, siswa-siswi diberi menu nasi sayur cap cay, ayam goreng, dan semangka.