Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Data Pribadi dan Kartu Kredit Jutaan Penumpang Cathay Pacific Diretas
25 Oktober 2018 13:51 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Maskapai penerbangan terkemuka berbasis di Hong Kong, Cathay Pacific, mengungkapkan data pribadi serta kartu kredit milik 9,4 juta penumpangnya telah dibobol hacker (diretas). Rentannya keamanan data ini telah memukul industri penerbangan global.
ADVERTISEMENT
Data pribadi yang diretas meliputi nomor paspor, nomor kartu identitas, alamat email, serta riwayat perjalanan dan rincian data kartu kredit yang habis masa berlakunya. Tapi tak tertutup kemungkinan, ada jenis data lain yang juga dicuri.
Chief Executive Cathay Pacific, Rupert Hogg, meminta maaf atas kasus tersebut, meskipun menurutnya seperti dikutip dari BBC, sejauh ini tidak ada bukti bahwa data-data tersebut telah disalahgunakan.
"Kami sangat prihatin dan sungguh-sungguh memperhatikan kasus ini yang dapat merugikan penumpang kami," kata Rupert Hogg dalam sebuah pernyataan.
Cathay Pacific mengaku sedang dalam proses menghubungi satu per satu penumpang yang terkena dampak kasus tersebut. "Kami bertindak cepat untuk menghentikan peristiwa itu, memulai penyelidikan menyeluruh dengan bantuan firma keamanan cyber terkemuka. Kami juga lebih memperkuat keamanan IT kami," ujar Hogg.
ADVERTISEMENT
Kasus ini terjadi, setelah beberapa waktu lalu British Airways mengungkapkan kebocoran data dalam jumlah besar yang telah memukul pelanggannya. British Airways mengatakan, peretas berhasil menembus situs web dan aplikasinya, lalu mencuri data dari ribuan pelanggan.
Kasus serupa juga dialami Air Canada pada bulan Agustus, yang mengakibatkan hilangnya ribuan informasi pribadi pelanggannya. Pada bulan April, Delta Airlines mengatakan, rincian kartu kredit dari ribuan pelanggan terpapar setelah serangan cyber terhadap vendor mereka.
Akibat kasus terbaru ini, saham Cathay Pacific jatuh hampir 6 persen dalam perdagangan di bursa Hong Kong, Kamis (25/10).