Data Scientist Jadi Profesi yang Paling Banyak Diburu Startup

16 Juli 2021 19:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi berkembangnya startup dalam platform digital. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berkembangnya startup dalam platform digital. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Profesi data scientist makin dibutuhkan di era maraknya kemunculan perusahaan-perusahaan rintisan alias startup. Direktur Digital Business PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Muhammad Fajrin Rasyid mengatakan, profesi tersebut sangat dibutuhkan oleh banyak perusahaan saat ini. Sayangnya saat ini, tingkat demand data scientist masih lebih tinggi ketimbang supply. Artinya di Indonesia masih minim orang yang menggeluti profesi ini.
ADVERTISEMENT
“Data science merupakan profesi yang sangat dibutuhkan di Indonesia maupun mungkin di dunia. Ini adalah salah satu skill yang relevan dan hampir dibutuhkan di semua startup. Di Indonesia masih banyak demandnya ketimbang supplynya,” ujar Fajrin dalam Webinar Startup Building Experience from The Founders, Jumat (16/7).
Profesi data scientist sangat dibutuhkan sebab saat ini banyak perusahaan mengandalkan penggunaan Data Besar (Big Data) dan Sains Data (Data Science). Kedua data ini diperlukan untuk melakukan analisis data maupun membuat prediksi-prediksi untuk perkembangan bisnis, industri maupun bidang-bidang lain di masa depan.
Ilustrasi startup. Foto: Pixabay
Dengan kata lain, big data dan data science merupakan salah satu hal yang paling penting dalam membangun kesuksesan sebuah perusahaan startup. Bahkan mengingat sangat pentingnya data science ini, menurut Fajrin semua founder startup wajib untuk paling tidak memiliki skill dasar soal hal tersebut.
ADVERTISEMENT
“Nah ini bahwa kalau mau jadi founder, setidaknya punya kapabiltas analisis data. Enggak harus ekspert, tapi enggaknya kita aware. Gimana perfomance perusahaan hari ini dibanding kemarin. Naik atau turun, kalau turun kenapa,” ujarnya.
Dengan memahami data tersebut, maka menurut Fajrin, seorang founder bisa membuat solusi secara cepat ketika terjadi kondisi yang tidak ide. Dengan demikian perusahaan dapat meningkatkan value agar bisa berkembang lagi.
Menurut Fajrin, saat ini hampir semua startup membutuhkan profesi tersebut. Tak terkecuali juga di Telkom. “Kita bisa lihat hampir semua startup pasti semua membuka lowongan data science. Kami di Telkom juga melihat kebutuhan tersebut,” ujarnya.
Bahkan demi memenuhi kebutuhan profesi tersebut, Fajrin mengatakan pihaknya juga melakukan training pada karyawan internal. Khususnya bagi mereka yang bersedia mempelajari dan menambah pengetahuan di bidang data science.
ADVERTISEMENT
Selain itu menurutnya Telkom juga aktif melakukan rekruitmen. “Kami juga mencoba mendatangkan expertise secara cepat dengan melakukan recruitement. Kami memang sangat terbuka bagi pihak mana pun itu yang mau bersama-sama mengembangkan capability terkait data science,” tutupnya.