DBS Group Proyeksi Dampak Pemilu Satu dan Dua Putaran ke Ekonomi RI

7 Februari 2024 14:09 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana gedung Marina Bay Financial Centre Tower 3 tempat kantor pusat DBS berlokasi di Singapura. Foto: REUTERS / Edgar Su
zoom-in-whitePerbesar
Suasana gedung Marina Bay Financial Centre Tower 3 tempat kantor pusat DBS berlokasi di Singapura. Foto: REUTERS / Edgar Su
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Riset DBS Group Maynard Arif memproyeksi Pemilu 2024 akan berjalan dengan damai. Ia pun memproyeksi dampak dari pemilu jika berlangsung satu dan dua putaran.
ADVERTISEMENT
"Kalau bisa satu putaran lebih oke untuk pasar saham," kata Maynard kepada awak media di Menara DBS, Rabu (7/2).
Maynard menjelaskan, pemilu satu putaran bisa memberikan sentimen positif ke pasar saham. Sebab, investor dapat langsung menentukan arah kebijakan usai mengetahui siapa presiden yang terpilih.
Di sisi lain, dia menyebut kondisi wait and see akan semakin panjang jika pemilu berjalan dua putaran. "Jadi kalau satu putaran itu kenapa bisa positif terhadap sentimen market, itu karena ada kepastian oke siapa pemimpin berikutnya," ungkapnya.
"Kalau dua putaran tunggu sampai Juni. Jadi Maret sampai Juni orang masih bimbang wait and see," tambah Maynard.
Maynard mengatakan reaksi para investor di pasar saham cenderung netral terhadap tiga pasangan calon presiden. Untuk itu, dia memproyeksi pemilu akan berjalan damai.
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia Sebut Pemilu Dua Putaran Tingkatkan Konsumsi
Sebelumnya, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Aida S Budiman mengatakan pemilihan umum (pemilu) dua putaran akan berdampak lebih besar ke konsumsi, yakni sekitar 0,6 persen terhadap konsumsi.
"Besarnya (dampak) akan lebih besar di 2024. Hitungannya tergantung apakah kita satu atau dua putaran. Kalau dua putaran mungkin dia (dampaknya) bisa sekitar 0,6 persen terhadap konsumsi," kata Aida dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur BI Bulan Desember 2023 di Jakarta, Kamis (21/12/2023).
Ia menuturkan pemilu akan meningkatkan konsumsi baik konsumsi pemerintah maupun konsumsi swasta, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi.
Dampak pemilu terhadap ekonomi sudah mulai dirasakan pada 2023 karena adanya persiapan menuju pemilu, dan akan semakin besar di tahun 2024 sebagai tahun penyelenggaraan pemilu.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Aida mengatakan pada 2024, kinerja konsumsi, baik swasta maupun pemerintah, dan investasi diperkirakan terus meningkat sejalan dengan keyakinan konsumsi masyarakat yang tetap kuat, dampak positif pelaksanaan pemilu, serta keberlanjutan pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN). Dengan perkembangan tersebut, memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada di kisaran 4,7 sampai 5,5 persen.