Debut Perdana, Saham SAP Express Dibuka Stagnan

3 Oktober 2018 10:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama SAP Express, Budiyanto Darmastono. (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama SAP Express, Budiyanto Darmastono. (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perusahaan pengiriman jasa barang, PT Satria Antara Prima Tbk (SAP Express) melakukan Initial Public Offering (IPO) pagi ini di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (3/10). Dalam debut perdananya ini, saham SAP Express dibuka stagnan.
ADVERTISEMENT
Dalam opening bell yang dilakukan pihak SAP Express dan BEI tepat pukul 09.00 WIB, saham perusahaan di layar stagnan alias tidak ada yang membeli. Barulah pada menit ketiga saham naik 49,6 persen dari level Rp 124 ke Rp 374.
Adapun harga penawaran yang dipatok perusahaan di awal adalah Rp 250 per lembar saham. Dalam perdagangan di menit ketiga itu, terlihat volume pembelian saham SAP Express sebanyak 1 lot dengan nilai Rp 37.400 dengan transaksi 1 kali.
Direktur Utama SAP Express Budiyantor Darmastono mengatakan pada IPO ini, perusahaan akan menggunakan 61,5 persen untuk membayar pinjaman perusahaan yaitu obligasi konversi yang diterbitkan pada 2016.
Budi juga mengatakan perusahaan akan melunaskan pinjaman tersebut meski jatuh tempo pada 2021. Adapun, sisa dana IPO sebesar 38,5 persen akan digunakan perusahaan untuk modal kerja.
ADVERTISEMENT
“Hingga 2019 mendatang perseroan berencana membangun 1.000 outlet baru yang sebagian besarnya akan dibangun di Jawa. Saat ini, perusahaan sudah memiliki 200 outlet yang tersebar di seluruh provinsi,” kata Budi di Gedung BEI, Jakarta (3/10).
Budi juga mengatakan IPO ini merupakan sejarah baru bagi perusahaan untuk berkomitmen penuh sebagai perusahaan yang terus tumbuh kedepannya. Padahal, perusahaannya masih berusia muda.
"Terima kasih kepada otoritas jasa keuangan (OJK) serta Bursa Efek dan seluruh stakeholder yang membantu perusahaan untuk bisa IPO dan juga investor sekalian. Usianya yang baru 4 tahun menjadi penting bagi perusahaan untuk Go Public," lanjutnya.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna berharap, perusahaan dapat membangun hubungan yang baik dengan seluruh stakeholder yang ada. Menurutnya, IPO SAP Express bisa menjadi pilihan lain untuk masyarakat berinvestasi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Ini perusahaan ke-38 yang tercatat di BEI. Ini spesial momen bagi perusahaan dari private company menjadi public company. Ini perlu komitmen dan visi yang jelas bagi perusahaan kedepanya. Semoga terus bisa berinovasi," katanya.