Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Defisit APBN Capai Rp 237 Triliun di Oktober 2018
15 November 2018 20:21 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat defisit Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) hingga 30 Oktober 2018 sebesar Rp 237 triliun atau sekitar 1,60 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Adapun defisit disumbang oleh penerimaan negara sebesar Rp 1.483,9 triliun dan belanja negara sebesar Rp 1.720,8 triliun hingga akhir September 2018.
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, defisit APBN tersebut lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 308,3 triliun.
"Kami akan terus memantau dengan meningkatkan policy untuk bisa mendukung agar defisit bisa seimbang terutana menghadapi enviroment global yang dinamis," ungkap Sri Mulyani di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (15/11).
Dengan demikian, keseimbangan primer hingga 30 September 2018 dalam posisi defisit Rp 237,6 triliun. “Defisit anggaran total sampai Oktober Rp 237 triliun, angka ini dibanding tahun lalu yang Rp 308,8 triliun adalah perbaikan yang sangat tinggi. Ada negative growth 23,1 persen. Karena itu defisit sampai akhir Oktober hanya 1,6 persen dari GDP,” jelasnya.
Secara rinci, pendapatan negara yang sebesar Rp 1.483,9 triliun terdiri dari penerimaan perpajakan yang terkumpul Rp 1.160,66 triliun atau telah mencapai 71,74 persen dari target dalam APBN 2018. Sedangkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 315,44 triliun atau 114,53 persen dari target, serta penerimaan hibah sebesar Rp 7,8 triliun atau 648,8 persen dari target.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, untuk belanja negara telah terealisasi sebesar Rp 1.720,8 triliun. Rinciannya, belanja pemerintah pusat sebanyak Rp 1.074,4 triliun dan transfer ke daerah serta Dana Desa mencapai Rp 646,4 triliun atau 84,4 persen dari target.